Mendekati puncak Hari Raya Idul Fitri kepadatan arus arus lalu lintas kota Solo niscaya meningkat karena jalanan didominasi oleh kendaraan pemudik yang ingin merayakan hari raya di kampung halaman. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta memprediksi bakal ada kenaikan volume kendaraan bermotor yang memasuki kota Solo dibanding lebaran tahun lalu.
Dari data yang dikeluarkan oleh Dishub Kota Surakarta pada tahun 2017 diketahui jumlah kendaraan yang masuk Kota Solo mencapai 7.938.272 selama H-7 hingga H+8 Lebaran 2017 serta mencapai puncaknya pada H-2 dan H+3. Pada H-2 lebaran tahun 2017 tercatat 577.958 kendaraan melintasi Kota Solo, jumlah tersebut naik 0,98 persen dari tahun 2016 yang mencapai 546.069. Sementara saat H+3 setidaknya tercatat 529.497 kendaraan melintas, meningkat dari tahun 2016 yang hanya di kisaran 526.269 kendaraan.
Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Surakarta Ari Wibowo menjelaskan untuk tahun 2018 pihaknya memprediksi akan ada kenaikan volume kendaraan bermotor dibandingkan dengan tahun 2017. Meskipun kini Kota Solo sudah dilalui dengan jalan tol yang kabarnya sudah bisa beroperasi dua arah, namun tak lantas hal tersebut akan mengurangi kepadatan yang terjadi di dalam kota.
“Solo itu punya posisi strategis lalu mempunyai daya tarik yang besar, jadi selain sebagai kota tujuan Solo juga merupakan kota lintasan yang terkadang walaupun tujuannya bukan Solo tapi ada saja pemudik yang ingin mampir baik untuk mengunjungi tempat wisata, kuliner, tempat oleh-oleh, perdagangan dan lain sebagainya,” jelas Ari ketika ditemui saat melakukan pantaun di simpang Faroka, Sabtu (02/06).
Untuk lebaran tahun 2018, Ari melanjutkan, Dishub Kota Surakarta memprediksi akan ada peningkatan jumlah kendaraan bermotor sebanyak 3 persen dibandingkan lebaran tahun lalu atau setidaknya sekitar 8,1 juta kendaraan yang akan melintas baik kendaraan pribadi, angkutan umum dan angkutan barang. Hal tersebut berpotensi menimbulkan kepadatan lalu lintas di sejumlah lokasi. Sedikitnya ada 17 lokasi yang telah dipetakan oleh Dishub masuk daerah rawan penumpukan kendaraan bermotor pada saat arus mudik maupun balik lebaran 2018.
Penentuan lokasi kepadatan kendaraan tersebut merujuk pada pengalaman Dishub menangani arus lalu lintas saat lebaran tahun lalu serta mempertimbangkan kondisi lalu lintas saat ini yang dibeberapa titik dilakukan rekayasa lalu lintas sebagai efek adanya pembangunan fly over Manahan. Berikut beberapa titik lokasi yang diprediksi Dishub akan terjadi kepadatan kendaraan antara lain simpang Kerten, simpang, simpang Faroka, simpang Taman Kota Kerten, Pasar Nongko, dan lain sebagainya
“Namun demikian kami telah menyiapkan sejumlah solusi agar para pemudik bisa merasa nyaman dan aman saat masuk Kota Solo. Langkah-langkah yang akan kami lakukan di antaranya mulai memaksimalkan pengendalian simpang serta melakukan pengawasan dilapangan menggunakan bantuan kamera CCTV, memasang 110 RPPJ [Rambu Pendahulu Penunjuk Jurusan] mulai dari batas kota, serta mensiagakan petugas di titik rawan kepadatan dan melakukan patroli secara intensif,” terang Ari.
Rencananya Dishub juga akan mendirikan setidaknya lima rest area di saat lebaran tahu ini seperti di Jl. Adisucipto, Jl. Bhayangkara, Jl. Slamet Riyadi, Jl. Kol. Sugiyono dan Jl. Ir. Sutami, pada H-8 Lebaran atau tepatnya Kamis (7/6/2018). Juga ditambah dengan pemasangan water barrier maupun barikade di beberapa lokasi yang berpotensi terjadi kepadatan yang disebabkan karena pertemuan arus kendaraan.
Dalam kesempatan lain Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo Hari Prihatno mengaku jika pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan Satpol PP serta instansi terkait untuk persiapan menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2018. “Kemarin kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan Polresta Surakarta dan instansi terkait untuk persiapan arus mudik dan balik Lebaran, semoga arus mudik tahun ini bisa kembali tertib, lancar dan aman sesuai instruksi Pak Wali,” tutupnya.
