Pemerintah Kota Surakarta
Lestarikan Budaya Lewat Festival Wayang Bocah
  July 10, 2018 12:00

Siang itu, Gedung Wayang Orang Sriwedari tampak riuh ramai. Terkadang terdengar suara gelak tawa tetiba menyeruak memecah ketenangan kawasan Sriwedari yang sedang berbenah. Nampak beberapa anak berpenampilan tak seperti biasanya, ada yang berdandan ala Punakawan, ada yang mengenakan jarik, ada yang menjadi burung merak. Ya, ternyata mereka sedang berpesta dan bersenang-senang di hajatan besar mereka, Festival Wayang Bocah 2018.

FWB 2018 adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengenalkan budaya bangsa kepada anak, tentu dengan cara yang menyenangkan dan tidak rumit. Lewat cerita dongeng nusantara, permainan tradisional, main alat musik tradisional atau teater, pesan moral dan kearifan lokal dapat tertransfer dengan lembut dan efektif. Hal ini dipahami oleh Pemerintah Kota Surakarta, melalui Dinas Kebudayaan Kota Surakarta, Pemkot menyelenggarakan acara Festival Wayang Bocah 2018. Tujuannya tidak lain untuk menumbuhkan kesadaran generasi penerus bangsa akan pentingnya arti budaya bangsa. Pengenalan budaya sejak dini memberikan edukasi kepada anak tentang keberagaman budaya yang harus saling dihargai sehingga norma dan nilai budaya bangsa akan dapat terwariskan pada generasi selanjutnya.

Kepala Bidang Pelestarian Budaya Dinas Kebudayaan Kota Surakarta Iis Purwaningsih mengatakan dengan mengenalkan budaya melalui Festival Wayang Bocah kepada anak sejak dini akan mengajarkan anak bersentuhan langsung pada budaya. Sehingga kedepan anak-anak kita akan menjadi generasi yang bangga dengan budaya bangsa sendiri, mencintai, dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya serta bisa mengembangkan sikap menghargai keberagaman budaya bangsa.

“Ini adalah cara kita untuk menularkan virus baik bahwa budaya lokal itu tidak kalah dengan budaya asing, selama ini ada kecenderungan budaya asing mulai mengikis budaya lokal. Itu yang menjadi fokus kami, karena anak-anak usia SD-SMP merupakan usia golden age di kehidupan. Dengan mereka mulai memahami indahnya pentas wayang orang mereka diharapkan nantinya bisa menerapkan falsafah-falsafah yang ada di cerita wayang,” ungkap Iis.

Festival Wayang Bocah 2018 diikuti oleh 9 sanggar yang berasal dari Kota Solo, yaitu Sanggar Sono Puspo Budaya Surakarta, Sanggar Tari Soeryo Soemirat, Sanggar Tari Metta Budaya, Sanggar Eka Santhi Budaya, Sanggar Galuh Art, SD Kasatriyan Surakarta, Sanggar Sarwi Retno Budaya Surakarta, Sanggar Gedhong Kuning dan Paguyuban Guru Tari (PAGUTRI) Surakarta.

Setiap sanggar rata-rata menampilkan 50 peserta yang terdiri dari siswa SD usia 9 tahun hingga siswa kelas 3 SMP. Para peserta juga akan memperebutkan kejuaraan yang dibagi dalam dua kategori, yang pertama kategori utama (kelompok) dan yang kedua kategori atribut (perorangan). Dengan total hadiah mencapai Rp 30 juta.

Acara yang sudah menginjak tahun ke-7 tersebut diselenggarakan pada Kamis dan Jumat (05-06/07) di Gedung Wayang Orang Sriwedari, mulai pukul 08.00-selesai. Iis mengatakan sebelumnya sejumlah persiapan sudah tentu dijalani oleh peserta agar pada saat pelaksanaan semua berjalan lancar. Dirinya berharap warga masyarakat Kota Solo tetap hadir untuk menyaksikan pagelaran Festival Wayang Bocah, di masa mendatang.

“Disini ajang untuk menelurkan atau melahirkan bakat anak-anak seperti menari, karawitan ataupun koreografer. Jadi untuk masyarakat Kota Surakarta pada umumnya dan anak-anak utamanya yang masih mengenyam pendidikan SD dan SMP diharapkan hadir dan menyaksikan karena ceritanya sangat menarik dan acara ini gratis siapapun boleh hadir,” tutup Iis.

 

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

0

Visitors today

0

Visits total

424,960

Visitors total

330,422

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta