Pemerintah Kota Surakarta
Bank Solo Melawan Rentenir
  August 29, 2018 14:17

Untuk melawan rentenir atau lintah darah yang sering beroperasi dengan menawarkan pinjaman mudah tapi mencekik pelaku usaha mikro, Bank Solo meluncurkan Program Melati (melawan rentenir). Bank yang sahamnya sepenuhnya milik Pemerintah Kota Surakarta ini,  menawarkan kemudahan bagi pelaku usaha mikro mendapatkan pinjaman modal hingga Rp 25 juta dengan bunga yang sangat rendah. “Hanya setengah persen per bulan tanpa potongan biaya administrasi maupun provinsi,” kata Direktur Utama Bank Solo, Agung Riawan.

Bunga bank yang hanya 0,5 persen per bulan atau 6 persen per tahun tersebut lebih rendah daripada Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disediakan pemerintah pusat.  Menurut Agung, pengenaan bunga sebesar itu sudah dikonsultasikan ke Otoritas Jasa Keuangan. “Pak Wali (Wali Kota FX. Hadi Rudyatmo –red), memberi tantangan kepada kami untuk ikut aktif mengentaskan kemiskinan di Surakarta tentu saja sesuai dengan tugas pokok perbankan,” jelas Agung, Rabu (29/8/2018).

Program Melati sesungguhnya sudah dimulai setahun silam. Kala itu, kredit Melati hanya ditujukan kepada pedagang pasar tradisional. Saat dilaunching, dana yang tersedia hanya Rp 90 juta sehingga peminjaman hanya diperbolehkan maksimal Rp 10 juta. “Sekarang kita naikkan menjadi Rp 25 juta untuk satu peminjam dengan jangka waktu pengembalian juga bisa lebih panjang. Kalau sebelumnya maksimal hanya 12 bulan, sekarang bisa 24 bulan atau dua tahun,” tambah Agung.

Peminjam tak dibatasi hanya pedagang pasar tradisional, tetapi seluruh pelaku usaha mikro yang ada di Surakarta. Tentu saja ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi termasuk kelaikan usaha dan agunan yang dimiliki peminjam. “Kalau pinjamnya hanya Rp 5 juta atau kurang dari itu, bisa tanpa agunan. Tetapi di atas itu wajib menyertakan agunan atau jaminan yang nilainya harus lebih besar dari yang dipinjam,” katanya.

Meski menyediakan fasilitas pinjaman hingga Rp 25 juta tanpa potongan, namun bukan berarti besaran yang akan disetujui akan sama persis dengan pengajuan kredit. Menurut Agung, Bank Solo tidak ingin nasabah terlena dengan kemudahan yang diberikannya sehingga membuat masyarakat akan mengajukan pinjaman berlebih. “Kita akan lakukan verifikasi lapangan  terkait kebutuhan permodalan yang dibutuhkan nasabah. Misal ada nasabah yang mengajukan pnjaman Rp 5 juta tapi setelah kita cek ternyata kebutuhannya hanya Rp 3 juta, ya kita hanya akan meloloskan Rp 3 juta saja,” jelasnya.

Agung mengatakan untuk Kredit Melati ini, Bank Solo mengalokasikan anggaran sebesar Rp 300 juta. Oleh karena itu, Agung berharap, pelaku usaha mikro yang ada di Surakarta segera memanfaatkan program tersebut.  Menurutnya, Pinjaman Melati dapat diakses oleh perorangan atau pun kelompok, yang terpenting mereka berdomisili di Kota Surakarta dibuktikan dengan KTP dan surat rekomendasi dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta.

Wali Kota FX. Hadi Rudyatmo mengatakan Kredit Melati memang ditujukan untuk pelaku mikro yang rentan dihisap lintah darat. Suku bunga yang rendah memang akan membuat laba usaha Bank Solo mengecil. Namun menurutnya kecilnya suku bunga itu semata-mata untuk memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM di Kota Surakarta. “Jangan melihat dari sisi bank-nya dapat apa, tapi justru dari sisi pelaku usaha mikro yang terselamatkan dari cekikan rentenir saat membutuhkan modal,” tandasnya.

Rudyatmo mengakui pemberian pinjaman dengan bunga rendah dan tanpa potongan biaya itu juga harus disertai dengan pendampingan manajemen. Dia meminta agar Dinas Koperasi dan UMKM sigap memberikan pendampingan. Apalagi, dalam persyaratan untuk mendapatkan Kredit Melati terdapat syarat rekomendasi dari dinas tersebut. Jangan sampai pelaku UMKM yang baru saja merintis usaha sampai terjerat rentenir. Ini harus dilawan,” tegas wali kota.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta Nur Haryani mengatakan secara reguler, pihaknya memberikan dampingan kepada pelaku UMKM di Surakarta. Pendampingan tersebut meliputi pendampingan untuk program pelatihan usaha, pemasaran hingga akses permodalan. Khusus untuk akses permodalan, Senin (27/8/2018), sejumlah pelaku UMKM dikumpulkan untuk mengikuti acara Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan Bagi Koperasi dan UMKM Kota Surakarta melalui Bank Solo.

“Salah satu kendala yang sering disampaikan pelaku UMKM itu soal permodalan. Sebenarnya sudah ada KUR yang sekarang bunganya 7 persen. Tetapi terkadang ada kesulitan juga, nah ini ada program dari Bank Solo, yang menyediakan opsi permodalan yang mudah dan murah. Mudah-mudahan, pelaku UMKM di Surakarta mampu memanfaatkannya. (***)

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

2

Visitors today

1

Visits total

424,962

Visitors total

330,423

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta