SOLO—Bertempat di Panggung Gesang, Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Jumat (28/9) PT. Warna Bhuana Indonesia (WBI) melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan Perumda TSTJ. Kerjasama ini untuk pemanfaatan lahan sebesar 2 hektare di pinggir Bengawan Solo.
“TSTJ akan terus bertransformasi, setelah Taman Pelangi dan Kolam Keceh, kebun binatang kebanggaan Wong Solo ini akan dilengkapi Bengawan Solo Park dengan nilai investasi Rp22 miliar,” ungkap Bimo, Direktur TSTJ. Bengawan Solo Park akan memanfaatkan lahan seluas dua hektare di pinggir Bengawan Solo.
Dalam sambutan Direktur PT Warna Bhuana Indonesia (WBI) Herman Adriyanto realisasi kerja sama pengelolaan objek wisata bersama TSTJ baru bisa direalisasikan saat ini. “Sesuai konsep, TSTJ akan dikembangkan sebagai objek wisata baru dengan brand Bengawan Solo Park. Brand tersebut dinilai penting karena melihat potensi Bengawan Solo sangat besar dan menjadi destinasi wisata Indonesia,” jelasnya.
Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo dalam sambutannya mengingatkan dalam pengelolaan Bengawan Solo Park jangan hanya berorientasi komersial agar objek wisata tersebut dapat dinikmati masyarakat luas. Kehadiran Bengawan Solo Park dapat mengangkat pamor TSTJ yang mengembang misi konservasi di kebun binatang. “Ada Taman Pelangi, Kolam Keceh dan sekarang akan hadir Bengawan Solo Park. Saya harapkan TSTJ bisa menjadi destinasi nomor satu di Jawa Tengah,” katanya. Selain itu, pembangunan zona teater terbuka dapat menjadi pengganti THR Sriwedari sebagai panggung pentas musik rakyat. Selain amfiteater, wahana lainnya akan dibangun adalah game online.