Pemerintah Kota Surakarta
Sunday Market Ditutup
  August 31, 2018 16:37

Pemerintah Kota Surakarta memutuskan untuk menutup kegiatan perdagangan di kompleks Stadion Manahan setiap hari Minggu pagi. Pasar dadakan yang biasa disebut Sunday Market itu dihentikan lantaran kompleks Manahan yang saat ini tengah direnovasi akan dipergunakan sepenuhnya untuk kawasan olahraga. “Sunday Market akan ditutup selamanya karena Gelora Manahan itu zona untuk olahraga,” kata Wali Kota FX. Hadi Rudyatmo saat Mider Praja meninjau proyek renovasi Stadion Manahan Solo, Jumat (31/8/2018).

Menurut rencana per 9 September, sudah tidak ada lagi Sunday Market di Kompleks Stadion Manahan. Wali Kota Rudyatmo mengatakan sudah disiapkan beberapa lokasi alternatif bagi PKL eks Sunday Market Manahan, di antaranya Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi dan area parkir Benteng Vastenburg. “Di situ lokasi yang paling realistis untuk mereka apalagi kan citywalk sudah dilebarkan sehingga pedagang Sunday Market bisa jualan,” kata Rudy.

Wali Kota Rudyatmo mengatakan penutupan Sunday Market Manahan dilakukan sebagai upaya pemerintah kota untuk mengembalikan fungsi Kompleks Manahan untuk pusat kegiatan olahraga. Disebutkan, secara tidak langsung aktivitas Sunday Market selama ini bisa menimbulkan kerusakan pada sarana dan prasarana yang ada. “Kompleks Manahan sedang ditata ulang sejalan dengan sejalan proyek renovasi Stadion Manahan yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Sunday Market di Manahan mulai ada tatkala Presiden Joko Widodo masih menjadi Wali Kota Surakarta. Ketika itu, dia membuat kebijakan agar para PKL yang berjualan di tepi jalan seputaran Manahan masuk ke dalam pagar. Alasannya, PKL yang kini mencapai 1.539 pedagang membuat jalan di depan Manahan menjadi semrawut bahkan tak jarang macet total. “Jangan ada yang mempolitisasi, karena penutupan Sunday Market ini murni untuk kepentingan yang lebih luas,” tegas Wali Kota Rudyatmo.

Wali kota meminta agar OPD terkait seperti Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Perdagangan untuk segera berkoordinasi memfasilitasi PKL Sunday Market agar tetap bisa berjualan di tempat lain. Wali Kota menyebut CFD yang ada di Slamet Riyadi setiap hari Minggu pagi bisa menampung mereka. “Kalau nekat berjualan, Satpol PP akan menertibkan mereka. Silakan saja jualan di CFD asal jam 09.00 WIB kudu kukut,” tambahnya.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Subagiyo mengatakan ada tiga alternatif solusi yang ditawarkan bagi PKL Sunday Market Manahan yang masih tetap ingin berdagang. Dalam waktu dekat ini, Dinas Perdagangan akan membuka pendaftaran agar PKL Sunday Market bisa segera menempati lokasi usaha yang baru. “Tiga alternatif lokasi untuk mereka di Galabo, CFD Jalan Slamet Riyadi dan CFD jalan Ir Juanda. Tapi nanti harus mendaftarkan diri,” katanya.

Kepala Bidang PKL Dinas Perdagangan Didik Anggono mengatakan pihaknya telah memetakan kawasan CFD Jalan Slamet Riyadi untuk menampung limpahan PKL Sunday Market. Menurut dia, ruas jalan Slamet Riyadi dari Gendengan hingga Purwosari masih cukup jika menampung 1.000an pedagang. “Tetapi memang harus adaptasi terlebih dahulu. PKL selama berjualan di area CFD dilarang memasak di tempat, menggunakan lapak terlalu besar, dan harus selesai berjualan pada pukul 09.00 WIB. PKL tidak boleh berjualan melebihi jam tersebut karena akan mengganggu kenyaman warga,” jelas Didik. (**)

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

2

Visitors today

1

Visits total

424,962

Visitors total

330,423

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta