Bersama Plt Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota Surakarta mencanangkan kampung KB GENDIS (Gesit Elok Nyaman Damai Inovatif Sejahtera ) di RW II Kelurahan Panularan Kecamatan Laweyan,  Jumat (9/11/2018). Hadir dalam Acara ini Walikota dan Wakil walikota Surakarta , Plt Kepala BKKBN Pusat, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Pj Sekda Surakarta, Kepala OPD Kota Surakarta, anggota DPRD Kota Surakarta, Muspida kota Surakarta, Camat Banjarsari, Lurah Kestalan dan warga RW IV Kestalan.

Laporan Ketua Pokja kampung KB Kelurahan Panularan, Budi Susetyo, menyampaikan bahwa Kampung Kestalan RW IV memenuhi kriteria kampung KB. Kriteria Utama dengan indikator jumlah Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera 1 di atas rata-rata Kelurahan Kestalan dengan Jumlah peserta KB di bawah rata-rata pencapaian KB tingkat kelurahan. Kriteria Wilayah, Kampung KB Cerah Ceria memenuhi indikator sebagai Kawasan Miskin (termasuk miskin perkotaan), kawasasn Wisata dan Padat penduduk. Data peserta KB Kelurahan Kestalan dengan Jumlah PUS 300  jumlah peserta KB 168 dan data Peserta KB RW IV dengan jumlah PUS 33 jumlah peserta KB 11.

PLT Kepala BKKBN Pusat Sigit Priyoutomo dalam sambutannya berharap masyarakat menjadi masyarakat yang bahagia dan sejahtera dengan norma keluarga kecil yang sejahtera.

Pada kesempatan ini, Walikota Surakarta menyampaikan pengendalian penduduk dengan pencanangan Kampung KB itu penting.  Hal itu juga terkait dengan perbandingan luas wilayah dan penduduk kota Surakarta yang satu kilometer persegi dihuni sekitar 12 ribu jiwa, dan itu sangat tidak ideal. Idealnya 2000-3000 jiwa sehingga ruang terbuka hijau dan  resapan air itu ada. “Karena Solo Sudah Luar biasa kepadatannya sehingga pencanangan KB itu penting dan saya berpesan salam KB dan Mars KB dan mars PKK tidak hanya dinyanyikan tetapi juga diimplementasikan,” tegasnya.