Pemerintah Kota Surakarta kembali mendapatkan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas penyajian laporan keuangan tahunannya. BPK memberikan penghargaan berupa opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) karena laporan keuangan yang disajikan diniali transparan, akurat dan tepat. Penghargaan WTP dari BPK tersebut merupakan keenam kalinya berturut-turut diperoleh Pemerintah Kota Surakarta.
Penyerahan penghargaan dilakukan di kantor BPK perwakilan Jawa Tengah Kamis (12/5/2016) silam. Ketua BPK Perwakilan Jateng Hery Subowo menyerahkannya kepada Walikota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo di sela-sela rapat . “Data keuangan yang disajikan oleh Pemerintah Kota Surakarta transparan, tepat dan jelas,” kata Herry Subowo
Ketua DPRD Kota Surakarta Teguh Prakosa yang ikut hadir dalam penyerahan WTP memberikan ucapan selamat atas keberhasilan tersebut. Menurut dia Pemerintah Kota Surakarta dinilai mampu meningkatkan kinerjanya karena mempertahankan prestasi hingga mendapatkan penghargaan WTP enam kali berturut-turut bukan lah hal yang mudah. “Selamat dan semoga prestasi ini dapat terus dipertahankan,” kata dia.
Penghargaan ini diharapkan bisa memberikan motivasi kepada pemkot dan seluruh jajaran karyawan PNS untuk bekerja lebih baik lagi. “Selamat dan semoga prestasi ini dapat terus dipertahankan,” pintanya.
Menurut Walikota Rudyatmo, keberhasilan mendapatkan predikat WTP yang merupakan predikat tertinggi di bidang akuntansi merupakan kerja keras aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta. Dia menampik, WTP tersebut merupakan hasil kerjanya sebagai walikota. “Saya hanya menerima tetapi yang berhasil adalah teman-teman SKPD. Dan ini merupakan wujud dari hasil kerja keras kita bersama. Mari kita tingkatkan kerja ini dan terus dapat kita jaga prestasi ini,” tandasnya.
Predikat WTP bagi Pemerintahan Kota Surakarta laksana sebuah tradisi tahunan. Sejak tahun 2010, tatkala orang nomor satu di Kota Surakarta dijabat Jokowi yang kini menjadi presiden, laporan keuangan Pemerintah Kota Surakarta selalu dinilai terbaik. Walikota Rudyatmo mampu mempertahankan tradisi bagus tersebut. (***)
