Pemerintah Kota Surakarta
Tinggal Kantong Plastik Lagi…!!!
  February 28, 2016 12:38

Pemerintah Kota Surakarta bertekad untuk selangkah lebih maju dalam hal mengatasi sampah plastik. Pemberlakuakn kantong plastik berbayar sebagai upaya membatasi sampah plastik, dinilai kurang tepat. Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menyatakan dirinya akan mengeluarkan kebijakan agar konsumen beralih ke kantong belanja yang ramah lingkungan.

“Kalau hanya dengan kantong plastik berbayar tidak akan mengurangi jumlah sampah plastik sebab konsumen pasti lebih memilih membayar Rp 200 saat berbelanja. Alasannya jelas, lebih praktis. Jadi kurang tepat kalau pembatasan sampah plastik dengan kantong plastik berbayar,” kata Walikota.

Bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional, (21/02/2016), bersama dengan 16 kota lain di seluruh Indonesia, di Solo dicanangkan Penerapan Kantong Plastik Berbayar. Terhitung per 21 Februari, seluruh pusat perbelanjaan tidak lagi diperbolehkan menyediakan kantong plastik secara gratis. Konsumen wajib mengganti biaya sebesar Rp 200 untuk setiap penggunaan kantong plastik.

Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta Widdi Srihanto, meski sudah diberlakukan sejak 21 Februari 2016, namun saat ini penerapan kantong plastik berbayar tersebut masih dalam tahap sosialisasi. “Pemberlakuan kebijakan ini masih menunggu regulasinya terlebih dahulu,” kata dia.

Widdi mengatakan kantong plasti berbayar dimaksudkan untuk untuk mengurangi jumlah sampah plastik. Menurutnya, jumlah sampah plastik ini cukup banyak. Dia menyebutkan dari 260 ton sampah di Solo setiap harinya, 20 persennya adalah sampah plastik. “Tanah di Solo sekarang sudah bantat karena sampah plastik,” kata Walikota Rudyatmo menambahkan.

Walikota Rudyatmo menyatakan impian Solo bakal bebas dari sampah plastik bakal terwujud jika seluruh komponen bersedia terlibat. Menurut walikota, pengusaha ritel dapat memfasilitasi Solo bebas sampah plastik dengan menyediakan kantong belanja ramah lingkungan secara gratis.  “Sebaiknya pengusaha retail dengan CSR bisa bagi-bagi tas belanja gratis yang bisa dipakai berulang kali,” kata dia.

Di sisi lain, masyarakat sebagai konsumen juga jangan mau enaknya sendiri dengan alasan praktis meminta kantong plastik untuk membawa belanjaan. Menurut dia, konsumen juga harus mendapat edukasi untuk peduli terhadap lingkungan. “Jangan karena akan dapat kantong belanja gratis, terus nggak pernah membawa kantong sendiri saat berbelanja. Sama saja kalau tabiatnya seperti  itu,” tandasnya.

Menurut Rudi, tas dari kain atau anyaman bambu lebih tepat sebagai kantong membawa belanjaan daripada menggunakan tas plastik. Walikota Surakarta ini masih ingat di masa kecilnya, saat membantu ibunya berbelanja ke pasar. “Dulu simbok-simbok ke pasar belanja pakai keranjang sendiri. Belanjaan yang dibeli juga hanya berbungkus daun yang bisa didaur ulang. Tidak seperti sekarang semuanya pakai plastik,” tambahnya.

Dia mengakui konsumen memang menhhendaki segala sesuatu yang praktis sehingga meski kantong plastik sebagai opsi terakhir, akan tetapi mereka lebih memilih menggunakan kantong plastik. (***)

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

27

Visitors today

15

Visits total

425,383

Visitors total

330,699

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta