Pria itu ke luar dari kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surakarta dengan senyum lebar. Map merah yang diterimanya dari seorang petugas sudah dirapikan dan dimasukkan ke dalam tas. Tommy Gautama (38), warga Semanggi itu baru saja selesai mengurus akta kelahiran putri ketiganya. Dia mengaku cukup puas dengan layanan Dispendukcapil.
“Awalnya hanya mau mengurus akta kelahiran, ternyata malah bisa sekaligus dapat melakukan pembaruan kartu keluarga dan juga KIA (Kartu Insentif Anak). Anak pertama dan kedua saya malah belum punya KIA,” kata dia.
Sejak menempati gedung barunya di samping Gedung Tawang Praja, Dispendukcapil berusaha untuk meningkatkan kualitas layanannya. Salah satunya adalah dengan membuat layanan administrasi kependudukan terpadu guna memudahkan warga. “Sekarang by sistem tidak lagi manual seperti sebelumnya,” Dispendukcapil Kota Surakarta Suwarta.
Pelayanan administrasi kependudukan by system yang dimaksud salah satunya adalah warga yang hendak mengurus akta kelahiran baru, tidak perlu lagi bolak-balik untuk mendapatkan Kartu Kelurga (KK) sehubungan dengan penambahan anggota keluarga baru serta Kartu Isentif Anak (KIA) yang kini wajib dimiliki anak-anak di bawah usia 17 tahun. “Dulu kann lebih ribet harus ke bidang satu pindah ke bidang lainnya. Selain repot juga membutuhkan waktu lama,” kata Suwarto.
Dispendukcapil Kota Surakarta sejak pertengahan Desember 2015 silam menempati gedung baru. Tidak ada upacara seremonial apapun yang menandai penggunaan gedung berlantai empat tersebut. Boleh jadi karena belum sempat untuk melakukannya. Suwarto mengakui gedung baru yang ditempati Dispendukcapil jauh lebih representatif. “Hanya memang belum ada pendingin ruangan,” katanya sembari tersenyum.
Dari depan, gedung tersebut terlihat gagah menjulang. Di atas kanopi tertahta tulisan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kota Surakarta sebagai penanda. Untuk masuk ke dalam gedung, orang mesti melewati belasan anak tangga yang undakannya dibuat rendah. “Difabel atau pun orang lanjut usia disediakan akses melalui lift dari basement,” jelas Suwarto menepis kantornya tak asesable.
Dibangun dengan dana sebesar Rp…. atau lebih rendah dari pagu yang disediakan APBD Kota Surakarta Tahun 2015, Kantor Dispendukcapil Surakarta menjanjikan kenyamanan bagi warga yang membutuhkan pelayanan administrasi kependudukan. Ruang tunggunya lapang dengan kursi busa tanpa sandaran. Berbeda dengan kantor lama di lantai dua satu gedung dengan Kantor Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu yang ruang tunggunya sempit.
Begitu masuk ruang pelayanan, mesin antrian menyambut warga. Orang yang membutuhkan pelayanan tertentu tinggal memencet tombol sesuai jenis pelayanan yang dikehendaki. Mirip pengambilan nomor antrian di bank. Tersedia empat tombol, yakni; legalisir, verifikasi, pendaftaran dan pengambilan.
“Kami berusaha mempersingkat waktu tunggu warga dengan menyediakan meja custumer service untuk melakukan pengecekan data yang dibawa warga. Jika semua sudah lengkap, bisa langsung menuju ke counter layanan. Sekarang juga diterapkan SMS Getway, jadi kalau pemohon tidak sempat menunggu sampai selesai nanti bisa dicek melalui SMS untuk mengambil hasil permohonan,” kata Suwarto. (***)
