Pemerintah Kota Surakarta
Solo Panen Penghargaan
  April 4, 2016 13:12

Pemerintah Kota Surakarta tengah panen penghargaan. Apresiasi yang datang dari berbagai kalangan datang silih berganti. Satu bulan terakhir ini saja, tak kurang dari lima penghargaan diterima. Sebut saja, dua penghargaan yang diterima di awal bulan Mei yakni TOP BUMD Award dan TOP BUMD Award. Sebelumnya penghargaan juga diberikan atas kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan dari presiden berupa Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.

Pemerintah Kota Surakarta juga mendapatkan Governmant Award SINDO Weekly 2016 karena kebijakan dalam pembangunan kependudukan dinilai menjadi contoh yang baik karena inovatif dan inspiratif. Pembinaan olah raga di usia dini juga mendapatkan pengakuan dari khalayak, melalui ajang Pekan Olah Raga Pelajar Daerah (POPDA) tingkat SD, Kota Surakarta menyabet juara umum pertama. Deretan penghargaan itu akan semakin bertambah jika terus dirunut ke belakang.

Puaskah dengan berbagai penghargaan tersebut? Tentu tidak. Sama sekali tidak. Tak selayaknya, aparat sipil negara (ASN) dan masyarakat Kota Surakarta berpuas diri hanya karena berbagai penghargaan tersebut. Award baik yang berupa piala atau piagam itu bisa saja memenuhi almari etalase di instansi-instansi, tetapi tak akan memiliki makna apapun jika kita gagal menangkap makna perolehan penghargaan tersebut.

Bahwa penghargaan-penghargaan tersebut membanggakan, sudah pasti. Tetapi, kita tidak boleh berhenti hanya sekadar mendapatkan apresiasi semacam itu. Karena tujuan penyelenggaraan pemerintahan bukan lah untuk mendapatkan penilaian dari pihak luar dan kemudian diberi penghargaan. Penyelenggaraan pemerintahan adalah memberikan pelayanan. Pelayanan yang pada akhirnya menyejahterakan.

Kita mendapatkan teladan yang nyata dari sosok pemimpin kita. Sebagai orang nomor satu di kota ini, Walikota FX Hadi Rudyatmo menunjukkan kepada kita bahwa jabatan yang diemban, setinggi apapun hakekatnya adalah sebuah amanah untuk melakukan pelayanan. Tak heran jika dalam berbagai kesempatan, kita menyaksikan sikap walikota yang humble, bersahabat, ngayomi (melindungi) sekaligus mrantasi (menyelesaikan masalah).

Seperti yang ditunjukkan tatkala menerima kunjungan duta dari The Volunteers Group to Send Wheelchairs to Overseas Children, sebuah organisasi masyarakat sipil di dari Jepang yang memberikan bantuan kursi roda langsung kepada penyandang difabel, walikota kita itu tanpa canggung bergegas membetulkan posisi kursi roda dan memberikan bantalan kaki agar kaki anak tersebut tidak menggantung lantaran ketinggian.

Kesigapan itu tak akan mungkin bisa dilakukan jika tak ada passion sebagai internalisasi menempatkan diri sebagai pelayanan meski memegang jabatan yang tinggi. Tak kurang dari Katano Tomoyoku yang menjadi chairman   organisasi tersebut menyatakan kegagumannya atas sikap walikota tersebut.

Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan, passion ASN adalah menjadi pelayan masyarakat. ASN harus sigap tatkala ada hal-hal yang pas dalam pelayanan tanpa harus menunggu teguran dari atasan atau komplain dari pengguna layanan. ASN di Kota Surakarta harus mampu menginternalisasikan lima mantap dengan menjadikannya sebagai nilai dalam bekerja. Mantap kejujuran, mantap pelayanan, mantap kedisiplinan, mantap organisasi dan mantap gotong royong.

Mampukah? Sesungguhnya tak ada yang tak bisa dilakukan jika kita memiliki kemauan. Berbagai penghargaan yang disebutkan di awal sesungguhnya adalah salah satu dorongan atau cambuk untuk melaksanakan tugas-tugas kita dalam melayani masyarakat. (***)

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

2

Visitors today

1

Visits total

424,962

Visitors total

330,423

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta