Pemerintah Kota Surakarta
Kemeriahan Festival Jenang di Depan Mata
  February 12, 2017 12:13

Festival Jenang Solo tinggal hitungan hari. Sepekan sebelum event yang digelar untuk menyambut Hari Jadi Kota Solo ke-272 itu digelar, masyarakat diajak untuk terlibat sejumlah kegiatan. Salah satunya adalah Parade Marut Kelapa (memarut buah kelapa) bareng yan diadakan di arena Solo Car Free Day, Minggu (12/2/2017).
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surakarta yang juga istri Wali Kota Surakarta, Elizabeth Endang Rudyatmo memimpin langsung acara tersebut. Ratusan pelajar dari berbagai sekolah tingkat SD hingga SMP diajak untuk memarut kelapa. Anak-anak ini diajari memarut kepala dengan parutan tradisional. Selain itu, juga diadakan pembuatan takir atau piring tradisional dari daun pisang.
“Sebelum festival berlangsung mulai tanggal 17 Februari, memang ada kegiatan-kegiatan pendahuluan yang sifatnya lebih sebagai edukasi. Kita ingin mengenalkan kembali sekaligus mempopulerkan budaya yang menyertai pembuatan jenang,” kata Septiando Hijri Safara, salah satu panitia Festival Jenang Solo.
Kelapa merupakan salah satu bahan pokok pembuatan jenang. Untuk membuat jenang, dibutuhkan cukup banyak santan yang diperasi dari parutan kelapa. Namun saat ini sudah jarang orang yang bisa memarut kelapa. Ibu Wali Kota Surakarta menunjukkan teknis memarut kepala yang efektif. Artis senior Pong Hardjatmo, turut terlihat dalam acara tersebut.
Septiando mengatakan Festival Jenang 2017 yang akan diselenggarakan 17 Februari bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surakarta ke-272 bakal menampilkan sedikitnya 15 jenang nusantara. Belasan jenang tersebut merupakan jenang tradisional yang populer di berbagai daerah di Indonesia. “Sesuai dengan tema tahun ini adalah Pesona Jenang Nusantara, maka nanti akan dihadirkan jenang-jenang dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari Jambi, Lampung, Palembang, hingga Papua,” ujarnya.
Puncak penyelenggaraan Festival Jenang akan ditandai dengan kirab jenang dari Stadion Sriwedari tempat berlangungsungnya upacara hari jadi menuju ke kawasan Ngarsapura tempat diselenggarakan festival tersebut. Dalam kirab tersebut, bakal diusung 272 plus 1 takir jenang dengan menggunakan Perahu Rajamala.
“Kenapa 272 takir dan plus 1 takir? Makna simbolis plus satu itu sebagai harapan agar Festval Jenang satu tahun ke depan dan seterusnya masih bisa berlanjut. 272 takir jenang itu sebagai simbol hari jadi Solo yang ke-272,” kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Jenang Indonesia (YJI), Slamet Raharjo. Yayasan Jenang Indonesia, merupakan penyelenggara event culutural ini.
Menurut Septiando, di kawasan Ngarsapura akan disediakan sedikitnya 17 ribu takir jenang bakal dibagikan gratis. Ribuan jenang tersebut dibuat oleh ibu-ibu PKK mulai dari tingkat kota, kecamatan hingga tingkat kelurahan se Kota Surakarta. “Seusai pembagian jenang, dilanjutkan dengan kembul bujono atau makan bersama jenang,” ujarnya.
Pembagian jenang secara gratis dalam Festival Jenang yang diselenggarakan dalam rangka Hari Jadi Kota Solo tersebut merupakan rekonstruksi salah satu peristiwa yang terjadi ketika Keraton Mataram memindahkan ibu kerajaannya ke Desa Sala. Kala itu, warga juga bahu membahu termasuk menyediakan makanan untuk mendukung proses perpindahan ibu kerajaan dari Kartasura.
Menurut budayawan K.G.P.H. Dipokusumo, jenang bagi masyarakat Nusantara memiliki nilai ritual dan kesejahteraan. Hampir dalam setiap upacara ritual, jenang selalu hadir karena memiliki makna filosofis tertentu. “Contohnya upacara perkawinan dengan memasang janur, termasuk sesaji berupa aneka makanan salah satunya jenang dengan nama-nama dan makna yang beda,” kata dia. (*)

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

17

Visitors today

15

Visits total

425,201

Visitors total

330,588

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta