Ada kabar gembira untuk warga Solo, khususnya warga kecamatan Pasar Kliwon.

Pada tahun anggaran 2017 ini, Pemkot Surakarta menggelontorkan dana sebesar Rp17 miliar untuk revitalisasi Pasar Sangkrah.
Subagyo, Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta, mengatakan Pasar Sangkrah akan direvitalisasi dengan konsep pasar wisata seperti Pasar Gede agar menarik pengunjung.
Konsep revitalisasi Pasar Sangkrah adalah desain bangunan kolonial dan modern dengan dua lantai. Lantai satu untuk pasar kreatif dan wisata dan lantai dua pasar tradisional akan ditempati pedagang barang sembako, sayur, buah, daging, jajanan pasar, dan lainnya.
“Pasar kreatif dan wisata akan menjajakan makanan khas Solo, cenderamata, dan batik. Kami memilih konsep bangunan kolonial, karena lokasi pasar berdekatan dengan Stasiun Sangkrah masuk Benda Cagar Budaya (BCB),” kata Subagiyo.

Sebelumnya, revitalisasi Pasar Sangkrah memang sempat tertunda karena status tanah seluar 2.000 meter persegi tersebut milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Namun, Pemkot Surakarta kini sudah menerima izin dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait status tanah Pasar Sangkrah yang tidak ada masalah lagi.
Proses lelang revitalisasi Pasar Sangkrah akan dilakukan secara terbuka, dan sekarang sedang persiapan dipublikasikan di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) pada Februari mendatang.

Pemkot Surakarta akan melaksanakan proyek pasar darurat berlokasi diseberang jalan pasar utama, selama proses revitalisasi berlangsung.  Pembangunan pasar darurat rencananya akan dilaksanakan awal Februari hingga Maret mendatang dengan anggaran dana senilai Rp200 juta.
Pasar Sangkrah Solo yang kini ditempati sebanyak 220 pedagang terdiri dari pedagang los dan oprokan itu, sedang dilakukan sosialisasi untuk dipindahkan ke pasar darurat saat revitalisasi dilaksanakan.