Kabar baik datang dari Komite Museum yang telah menyerahkan kepengelolaan Museum tertua di Indonesia, Radya Pustaka, kepada Pemerintah Kota Surakarta.
Penyerahan laporan inventarisasi koleksi Museum Radya Pustaka dari Ketua Komite Museum Radya Pustaka, Purnomo Subagyo kepada Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo menjadi penanda penyerahan pengelolaan museum tersebut, Selasa (3/1/2017). Serah terima pengelolaan museum dilakukan di Balaikota Surakarta.
Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo menyatakan pihaknya akan tetap mempertahankan karyawan yang bekerja di Museum Radya Pustaka setelah tidak lagi dikelola oleh Komite Museum Radya Pustaka. Sementara ke depan mantan komite museum tetap diminta sebagai pendamping.
Karyawan museum yang berjumlah 10 itu tetap dipertahankan tidak dipindah, dan nanti mereka akan menjadi tenaga kontrak karena karyawan ini lah yang telah memiliki pengalaman untuk merawat koleksi museum yang ada.
Keberadaan koleksi-koleksi Museum Radya tidak sembarang dilakukan perawatan karena merupakan peninggalan sejarah dan butuh orang-orang ahli di bidangnya.
Namun, Museum Radya Pustaka juga masih membutuhkan pendampingan dari para kurator museum.
Museum ini didirikan pada masa pemerintahan Pakubuwono IX oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV di dalem Kepatihan pada tanggal 28 Oktober 1890. Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pernah menjabat sebagai Patih Pakubuwono IX dan Pakubuwono X. Museum ini lalu dipindahkan ke lokasinya sekarang ini, Gedung Museum Radyapustaka di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta, pada 1 Januari 1913. Kala itu gedung museum merupakan rumah kediaman seorang warga Belanda bernama Johannes Busselaar.
Semoga, dengan perpindahan pengelolaan ini dapat menjamin kelangsungan hidup museum dan sejarah itu sendiri.