Pemerintah Kota Surakarta
Tahun ini akan Ada Sekolah Satu Atap
  February 9, 2017 11:33

Pemerintah Kota Surakarta merintis pembangunan sekolah satu atap sebagai penyelenggara pendidikan dasar, yakni tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (SMP). Pembangunan sekolah satu atap ini bakal direalisasikan pada tahun ini. APBD Tahun 2017 telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 15 miliar untuk merealisasikan proyek pendukung terlaksananya pendidikan wajib dasar sembilan tahun tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan Kota Surakarta Bambang Wahyono mengatakan sekolah satu atap akan berlokasi di Mojosongo. Pelaksanaan pembanguna gedung SD dan SMP akan dilakukan secara terpisah. “Untuk gedung SMP anggaran yang disediakan sebesar Rp 10,4 miliar. Dibangun satu lokasi dengan sekolah dasar,” katanya, Kamis (9/2/2017).

Ketua Komisi IV DPRD Surakarta, Hartanti menyebut pembangunan sekolah satu atap ini merupakan salah satu program pembangunan di bidang pendidikan yang diprioritaskan. DPRD telah menyetujui anggaran sebesar Rp 15 miliar. Menurut Hartanti, porsi anggaran sekolah satu atap tersebut dibagi menjadi dua yaitu untuk sebesar Rp 5,4 miliar, sedangkan sisanya Rp 10 miliar untuk pembangunan SMP. “Untuk SD sudah pasti SD Kendalrejo, Jebres akan direlokasi ke sekolahan satu atap ini,” ujarnya.

Wali Kota FX Hadi Rudyatmo mengatakan pembangunan sekolah satu atap merupakan langkah terobosan untuk meningkatkan pelayanan di sektor pendidikan. Menurutnya, dengan sekolah satu atap diharapkan terjadi pemerataan. “Karena sekolah satu atap menyediakan layanan pendidikan yang terintegrasi. Siswa yang lulus SD tidak perlu pusing cari SMP, karena sudah ada di satu lokasi,” ujarnya,

Gagasan pengembangan sekolah ini digulirkan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo, sebagai respon atas usulan warga yang terangkum dalam Musyawarah Rencana Pembangunan. Salah satunya adalah meningkatkan kualitas  pendidikan, dengan pengadaan dan pembangunan sekolah dan sarana pendukungnya. Menurutnya, ke depan sekolah satu atap diharapkan mulai dari jenjang PAUD, SD hingga SMP. “Mendaftarnya juga cukup sekali,” kata dia.

Di tingkat nasional sekolah satu atap merupakan program untuk mempercepat penuntasan program wajib belajar pendidikan 9 tahun. Dengan dua jenjang pendidikan yang sama-sama masih menjadi bagian dari pendidikan dasar yakni SD dan SMP pada satu lokasi, diharapkan angka putus sekolah tingkat SMP akan dapat ditekan. Berdasarkan data BPS, di Kota Surakarta masih terdapat ratusan anak yang putus sekolah tingkat SMP.

Bambang Wahyono menambahkan proyek pembangunan sekolah satu atap ini diharapkan sudah bisa dikerjakan Maret mendatang. Menurutnya, pembangunan gedung sekolah tersebut saat ini sedang dalam tahap persiapan lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP).  Dikatakannya, meski dana pembangunan SD dan SMP terpisah, namun diharapkan pelaksanaan pembangunanya bisa dilakukan bersamaan.

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta Etty Retnowati mengatakan untuk merealisasikan sekolah satu atap tersebut, bakal ada satu SMP Negeri yang berada di tengah kota yang bakal direlokasi. Disebutkan, ada tiga SMP Negeri yang akan dipilih setelah melalui kajian, yakni SMP Negeri 3, SMP Negeri 5 dan SMP Negeri 10. “Masih terus dikaji (SMP yang akan direlokasi,” ujarnya.

Dipilihnya daerah ring road Mojosongo sebagai lokasi sekolah satu atap tersebut dikarenakan di daerah tersebut belum ada sekolah negeri. Selama ini, siswa dari Kecamatan Jebres harus ke kecamatan lain untuk meneruskan jenjang pendidikannya yang lebih tinggi. Padahal, ke depan akan diterapkan rayonisasi sekolah agar siswa yang berprestas tidak terpusat pada sekolah-sekolah yang dianggap favorit. (***)

 

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

32

Visitors today

21

Visits total

424,960

Visitors total

330,422

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta