Inspektur Jenderal Kementerian PUPR Rildo Ananda Anwar didampingi Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Yudi Pratondo meninjau Proyek Penanganan Banjir Kota Solo, Minggu, 9 April 2017 di kawasan Jurug, Solo.

Untuk menangani masalah banjir kota Solo, dilakukan melalui tiga paket pekerjaan yakni paket penanganan Kali Pepe Hilir, Sungai Bengawan Solo dan Kali Pepe Hulu, dengan total biaya Rp 450 milyar pada periode TA 2016-2018.

Hingga saat ini progres keseluruhan mencapai 23 persen. Pada penanganan banjir Sungai Bengawan Solo paket 2, akan dibangun tanggul baru setinggi 4 m sepanjang 5 km. Sampai saat ini sudah selesai sepanjang 1,5 km. Selain itu juga dilakukan peninggian tanggul lama 1 hingga 1,5 m sepanjang 400 m.

Penanganan banjir sungai Bengawan Solo yang melintasi kota Solo sepanjang 10 km ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas sungai dari debit banjir periode ulangan 20 tahun (Q20) menjadi 50 tahun (Q50) dengan meninggikan tanggul atau parapet serta pemasangan pompa pengendalian banjir di beberapa lokasi.

Untuk penanganan Kali Pepe Hilir maupun Hulu akan diperlukan pemindahan sekitar 400 KK. Untuk membantu mengatasi relokasi penduduk diperlukan pembangunan rumah susun oleh Kementerian PUPR, sementara tanah disediakan oleh pihak Pemda Kota Solo.

Dalam kesempatan yg sama Rildo Ananda Anwar juga melihat proyek rehabilitasi jaringan irigasi Colo di Desa Pulosari, Kelurahan Pulosari, Kecamatan Kebakkrama, kabupaten Karanganyar. Rehabilitasi jaringan irigasi sekunder sepanjang 60 km dan jaringan irigasi primer sepanjang 5 Km dilakukan dengan total biaya Rp 240 milyar. Hingga saat ini progres pembangunannya mencapai 21 persen.

Daerah Irigasi Colo ini akan mengairi sawah seluas 25.000 hektar.