Kedung Lumbu adalah satu kelurahan di kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta, yang sudah cukup tenar sebagai sentra Kuliner Tengkleng.
Tengkleng adalah makanan khas Kota Solo berupa masakan olahan daging kambing yang mempunyai cita rasa yang jarang ada di daerah lain. Keunikan tak hanya terdapat dalam rasanya, namun juga karena presentasinya. Tengkleng mayoritas berisi tulang-belulang, otak, kepala, dan bagian kambing lain yang tak lazim dimasak. Namun, menikmati daging, lemak, kikil, disela-sela tulang iga, tulang ekor, tulang kaki, bahkan sampai tulang pipi kambing ini memiliki kenikmatan tersendiri, kekhasan yang hanya ada di Solo.
Wisata Anda kurang lengkap bila tak menyempatkan menikmati kelezatan Tengkleng Solo.

Salah satu kampung yang tenar dengan pemasak-pemasak Tengkleng yaitu Kampung Yosodipuran RW III, Kelurahan Kedung Lumbu. Tengkleng ini pemasarannya di beberapa daerah di Kota Solo, diantaranya  kuliner kawasan GALABO di Jl. Mayor Soenaryo, bahkan pemesannya sampai keluar kota. Salah satu Tengkleng yang tersohor yakni Tengkleng Bu Edy Pasar Klewer. Satu porsi Tengkleng bu Edy seharga Rp.25 ribu.

Sedikit sejarah mengenai nama kelurahan ini, sebutan Kedung Lumbu disematkan oleh para penggawa keraton Surakarta yang kehilangan akal karena penduduk tempat ini menolak dipindahkan ke daerah lain saat pembangunan Keraton Surakarta pada abad ke-18. Mereka mengumpamakan para penduduk itu seperti air di atas daun lumbu (talas), karena mereka mengubah-ubah janji saat diminta pindah.

Di kelurahan berkodepos 57113 ini, terdapat banyak institusi umum dan bangunan bersejarah di bagian barat, termasuk Benteng Vastenburg peninggalan masa penjajahan. Pemukiman penduduk terdapat di bagian timur dan sepanjang Kali Pepe, dan merupakan kelurahan yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi di Surakarta. (*)

[video_embed video=”G3gYv-rB2kE” parameters=”” mp4=”” ogv=”” placeholder=”” html5_parameters=”” width=”700″ height=”400″]