Pemerintah Kota Surakarta
Angkutan Feeder Koridor 11 dan 13 Dioperasikan
  April 6, 2017 17:49

Ada pemandangan yang berbeda di sejumlah ruas jalan di Kota Surakarta satu bulan belakangan ini dengan seringnya dijumpai mobil berwarna biru dengan hiasan Batik Sidomukti. Mobil itu tak lain adalah angkutan kota (angkot) feeder yang meladeni warga dari pemukiman untuk mengakses Batik Solo Trans (BST). Dinas Perhubungan Kota Surakarta menyebut ada 41 armada feeder yang sudah beroperasi di koridor 11 dan 13.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Hari Prihatno mengatakan 41 unit feeder tersebut dioperasikan dua koperasi yakni Trans Roda Sejati (TRS) dan Bersama Satu Tujuan (BST). Mereka melayani rute Donohudan-Banyuanyar-via Terminal Tirtonadi-Gendengan-Baron-Gading-Pasar Klewer yang merupakan koridor 11 dan  koridor 13 dengan rute Mojosongo-Kadipiro-via Terminal Tirtonadi-Jl Lumban Tobing (Pasar Legi )-Gemblegan-Gading-Pasar Klewer.

“Pengoperasian angkutan feeder ini merupakan bagian dari penataan sistem transportasi massal di Kota Surakarta yang merupakan amanat dari UU 22/2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan. Dalam UU tersebut dinyatakan pemerintah wajib menyediakan sarana transportasi umum yang aman, nyaman, selamat, cepat, tepat dan terjangkau. Dari 8 koridor memang baru 2 koridor yang angkutan feeder-nya sudah beroperasi. Kebutuhan angkutan feeder mencapai 260 unit, baru ada 41 dan tahun ini mudah-mudahan 30 unit lagi dapat dierealisasikan di tahun ini.” Kata Hari.

Pengoperasian angkutan feeder dilaksanakan, Kamis (6/4/2017) oleh Wali Kota FX Hadi Rudyatmo dan Wakil Wali Kota Achmad Purnomo. Kedua pimpinan daerah itu memotong tumpeng yang diserahkan kepada pengemudi dari perwakilan Koperasi Bersama Satu Tujuan dan Koperasi Trans Roda Sejati. Wali Kota juga melakukan ritual penyiraman air kendi pada kaca depan angkot dilanjutkan pemecahan kendi bersama-sama oleh Wali Kota, Wakil Walikota dan Sekretaris Daerah Kota Surakarta. Pada  kesempatan tersebut, Wali Kota dan Wakil Wali Kota juga menjajal mengemudikan kendaraan tersebut sebelum kemudian secara simbolis dilakukan penyerahan kunci kendaraan.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota berharap agar beroperasinya feeder bukan sekadar pergantian baju angkot yang semua berwarna kuning menjadi biru tetapi benar-benar sebagai langkah awal mewujudkan transportasi umum yang aman dan nyaman. Dikatakannya semua pihak harus memperbaiki pelayanan agar transportasi umum kita menjadi lebih baik. Pengemudi feeder wajib mematuhi standard operating procedur (SOP) yang sudah disusun bersama-sama antara pemerintah dan operator feeder. “Percuma kalau kendaraannya baru tetapi perilaku dan kebiasaan pengemudi tidak berubah,” tegasnya.

Dalam SOP disebutkan setiap angkutan feeder dilarang menaikkan penumpang lebih dari 12 orang. Selain itu, pengemudi dan penumpang juga tidak boleh merokok selama perjalanan karena feeder dilengkapi dengan system pendingin udara atau AC. Wali Kota mengatakan meski tidak ada lembaga khusus yang mengawasi namun sopir angkutan feeder wajib mematuhi karena masyarakat yang mengawasi secara langsung.  “Laporkan jika ada sopir yang ngebut atau ngetem. Bisa langsung telepon atau SMS ke saya. Di dalam angkot juga ada nomor aduan, laporkan saja jika ada yang tidak mematuhi ketentuan,” tandas Wali Kota Rudyatmo.

Kepala Dinas Perhubungan Hari Prihatno berjanji untuk mengerahkan petugas guna memantau pengoperasioan feeder. Dikatakannya, petugas tersebut bukan hanya mengarahkan dan mengingatkan agar pengemudi feeder mematuhi SOP, melainkan juga mengevaluasi perkembangan mereka. “Kalau ada yang tidak mematuhi SOP, pasti ada sanksi tegas, mulai dari SP 1 sampai SP 3. Kalau terus melanggar ya pencabutan izin mengoperasikan feeder,” tegas Hari.

Pengoperasian angkutan feeder ini merupakan implentasi rencana jangka menengah penataan sistem transportasi massal. Dinas Perhubungan Kota Solo memetakan jalur tranportasi massal di dalam kota menjadi 15 koridor. Ke-15 koridor tersebut akan dilayani oleh Batik Solo Trans (BST) sebanyak 8 koridor dan angkutan feeder sebanyak tujuh koridor. Saat ini, sebagaimana angkutan feeder yang baru beroperasi di dua koridor, BST juga baru melayani dua koridor yakni koridor 1 dan 2. Jilka operator angkuta feeder adalah dua koperasi, maka operator BST dipegang Damri dan PT BST yang merupakan konsorsium pemilik bus dalam kota di Surakarta.

Menurut Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Taufiq Muhammad, setelah angkutan feeder dioperasikan, pihaknya juga akan segera mengoperasikan koridor 3 atau koridor 4.  Dinas Perhubungan telah menyiapkan 17 armada BST untuk melayani penumpang di koridor tersebut. Selain itu juga tengah dipersiapkan pengadaan 30 unit armada angkutan feeder. “Tetapi untuk armada angkutan feeder, masih untuk menambah jumlah armada di koridor 11 dan 13, belum untuk ada koridor tambahan lagi,” ujarnya.

Anggaran untuk pengadaan 30 unit feeder yang baru tersebut telah disiapkan di APBD 2017. Bahkan kini tengah memasuki persiapan lelang. Diharapkan pada bulan Agustus, tambahan armada untuk koridor 11 dan 13 sudah beroperasi. “Feeder yang baru nanti untuk menggenapi kebutuhan feeder di koridor 11 dan 13 karena berdasarkan panjang trayek, rata rata satu koridor perlu diisi 30 feeder sementara di dua koridor itu baru 20 dan 21. Nanti kalau sudah kebutuhan armada di koridor 11 dan 13, baru membuka koridor yang baru,” kata Taufik. (***)

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

0

Visitors today

0

Visits total

424,960

Visitors total

330,422

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta