Proyek mengatasi banjir di Kota Surakarta yang langsung ditangani Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) telah mengalami kemajuan yang berarti. Pada tahun kedua pelaksanaan proyek dengan total anggaran Rp 450 miliar itu sudah hampir seperempat yang telah diselesaikan.
“Hingga saat ini progres keseluruhan mencapai 23 persen,” kata Inspektur Jenderal Kementerian PUPR Rildo Ananda Anwar saat melakukan peninjauan lapangan Proyek Penanganan Banjir Kota Surakarta , Minggu, (9/4/ 2017) di kawasan Jurug. Rildo yang didampingi Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Yudi Pratondo dan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo melihat langsung pengerjaan proyek tersebut.
Proyek Penanganan Banjir Kota Surakarta direncanakan akan dikerjakan hingga tahun 2018 mendatang. Ada tiga paket pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan dalam proyek tersebut, yakni normalisasi Hilir Kali Pepe (paket 1), Penanganan Sungai Bengawan Solo (Paket 2) dan Pengendalian Banjir di Hulu Kali Pepe (Paket 3).
“Pada penanganan Sungai Bengawan Solo yang merupakan paket 2 dalam proyek ini, rencana pekerjaan adalah membangun tanggul baru setinggi 4 m sepanjang 5 km serta peninggian tanggul lama dari 1 meter menjadi 1,5 meter dengan panjang 400 meter. Sampai saat ini kemajuannya sudah daat diselesaikan selesai sepanjang 1,5 km,” kata Rildo kepada wartawan seusai peninjauan lapangan.
Rildo mengatakan penanganan banjir Sungai Bengawan Solo yang melintasi kota Solo sepanjang 10 km ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas sungai dari debit banjir periode ulangan 20 tahun (Q20) menjadi 50 tahun (Q50). Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan meninggikan tanggul atau parapet serta pemasangan pompa pengendalian banjir di beberapa lokasi. Rencananya lokasi pemasangan pompa pengendali banjir adalah dari Jembatan Mojo – Demangan, Pucangsawit, dan di Kawasan Taman Satwa Taru Jurug.
Sementara Pekerjaan Paket 1 dilakukan dengan melakukan perkuatan tebing dan normalisasi Kali Pepe Hilir mulai dari Bendung Tirtonadi sampai dengan Pintu Air Demangan (Hilir) untuk mempertahankan kapasitas tampung sungai. Pekerjaan yang dilaksanakan melintasi 13 kelurahan di tiga kecamatan di Kota Surakarta.
Pekerjaan Paket 3 Ketiga adalah pengendalian banjir di Kali Pepe Hulu dengan melakukan rehabilitasi/ penggantian Bendung Karet Tirtonadi, normalisasi dan perkuatan tebing-tebing kali yang kritis dan pemasangan pintu air dan pompa pengendali banjir. Lokasi pekerjaan dari Terminal Tirtonadi dan ke arah hulu dari Bendung Karet Tirtonadi hingga Jembatan Sarsono
Menurut Wali Kota FX Hadi Rudyatmo, dalam melakukan rehabilitasi Bendung Karet Tirtonadi diperlukan relokasi warga yang tingga di bantaran sungai sebanyak kurang lebih 300 Kepala Keluarga (KK). Ke-300 KK yang tinggal di bantaran sungai tersebut tersebari dua titik. Di sisi kanan sungai sebanyak 175 KK dan sisanya, 125 KK di sisi kiri sungai. “Nanti akan kita tawari untuk direlokasi ke rumah susun,” ujarnya. (***)