Pemerintah Kota Surakarta
Fasilitas Baru Buat Pesepeda di Surakarta
  May 8, 2017 17:35

Untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna kendaraan non mesin seperti sepeda dan becak, Pemerintah Kota Surakarta menyediakan ruang henti sepeda di persimpangan jalan. Sebagai ujicoba, persimpangan Gendengan, Jalan Slamet Riyadi, Senin (8/5/2017) telah dibuat Ruang Henti Sepeda dan Becak tersebut.
Ruang Henti Sepeda dan Becak tersebut dibuat dengan ukuran 2×3 meter berada dii sisi utara persimpangan Gendengan. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Hari Prihatno, ruang henti itu untuk memprioritaskan pesepeda dan pengayuh becak serrta pemakai kendaraan non mesin laiinya agar bisa jalan lebih dulu, setelah traffic light menyala hijau.
“Sebab kalau mereka berhentinya campur dengan kendaraan bermesin, saat lampu traffic light menyala hijau, mereka akan ketinggalan dan kalah dengan kendaraan bermesin. Kita prioritaskan pesepeda di ruang khusus yang posisinya berada di depan stop line, agar sepeda bisa lebih cepat meninggalkan persimpangan dibanding kendaraan bermotor,” kata Hari.
Sebagai ujicoba memang baru dibuat di satu lokasi. Namun, Hari menjanjikan ruang henti sepeda akan diperbanyak jika kebijakan tersebut terbukti positif. Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta Ari Wibowo, mengatakan pembuatan ruang henti sepeda tersebut merupakan realisasi atas usulan komunitas pesepeda di Surakarta.
“Kita lihat hasil evaluasinya nanti. Ruang henti sepeda bisa dibuat di setiap persimpangan yang sudah ada APILL, dan volumen kendaraan non mesin memang cukup tinggi. Biasanya peseda menganggap mereka harus diprioritaskan tetapi karena tidak ada rambu, justru membahayakan misalnya dengan nylonong saat APILL warna merah menyala,” ujarnya.
Sebagai kota yang memiliki fasilitas jalur peseda cukup panjang, Kota Surakarta sebenarnya memiliki potensi untuk menjadikan sepeda sebagai alat transportasi alternatif. Ketua Komunitas Peseda Kota Kita, Fuad Jamil mengatakan Kota Surakarta memiliki jalur lambat dengan kontur jalan datar sepanjang 28 kilometer. “Ini jalur lambat terpanjang di Indonesia mungkin,” ujarnya.
Namun sayangnya, menurut Jamil, jalur lambat yang sebenarnya sangat ideal untuk pesepeda itu tidak semuanya bisa digunakan. Jika tidak mengalami kerusakan yang cukup berat seperti di Jalan Ir. Sutami, Jalan Kol. Sutarto, Jalan Adi Sucipto, dan sebagian ruas Jalan Slamet Riyadi Purwosari hingga Kleco, jalur lambat banyak yang dipakai untuk lahan parkir dan pedagang kaki lima. (***)

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

13

Visitors today

9

Visits total

425,338

Visitors total

330,672

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta