Belum diperolehnya desain baru Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari, tak menyurutkan tekad Pemerintah Kota Surakarta untuk mengangkat kembali pamor salah satu ikon kota tersebut. Wali Kota FX Hadi Rudyatmo bergerilya untuk menggugah kepedulian kalangan swasta dan BUMN untuk membantu Wayang Orang Sriwedari. Ajakan orang nomor satu di Kota Surakarta tersebut mendapat respon positif dari PT Kereta Api Indonesia (KAI), dengan mengarahkan program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaannya ke Gedung Wayang Orang Sriwedari.
Kamis (16/3/2017) Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro menyerahkan sendiri dana ratusan juta rupiah kepada pengelola Gedung Wayang Orang Sriwedari. “Ini (Bantuan CSR dari PT KAI) bukan kebetulan, tetapi memang sudah direncanakan sebelumnya dan mudah-mudahan menjadi program rutin dari PT KAI,” kata Wali Kota Rudyatmo sesuai menerima secara simbolis dana tersebut.
Menurut wali kota, permasalahan yang dihadapi Gedung Wayang Orang Sriwedari sangat komplek. Dikatakannya, Pemerintah Kota Surakarta tengah menyusun rencana revitilasasi ikon kota tersebut. Salah satu diantaranya adalah dengan memugar kembali gedung bersejarah tersebut. “Kita selenggarakan sayembara untuk mendapatkan desain yang terbaik, sayangnya belum didapat karena ternyata tidak mudah membuat desain gedung wayang orang,” ujarnya.
Diakui wali kota, sarana dan prasarana Wayang Orang Sriwedari juga butuh perhatian serius. Wali kota menyebut urusan sound system misalnya masih konvesional karena menggunakan microphone yang dipasang di langit-langit gedung. “Pak direktur bisa melihat langsung kesulitan yang dihadapi Wayang Orang Sriwedari. Tidak hanya sarana dan prasarana, tetapi juga personel yang sekarang hampir semuanya berstatus kontrak karena yang PNS sudah pensiun dan tidak ada gantinya,” ujarnya.
Direktur Utama PT KAI Edy Sukmoro mengatakan pemberian dana sebesar Rp 150 juta yang diambilkan dari program CSR perusahaannya tersebut merupakan bentuk kepedulian PT KAI terhadap kebudayaan seperti wayang orang. Menurut Edy, Dikatakannya bantuan tersebut diharapkan dapat menambah fasilitas Gedung Wayang Orang Sriwedari. “Budaya ini harus dihidupkan, kalau enggak kita, siapa lagi?” katanya.
Tanpa bermaksud berjanji, Edi Sukmoro mengatakan di tahun-tahun mendatang program CSR perusahaannya diharapkan masih bisa menjangkau Wayang Orang Sriwedari lagi. “Wayang Orang Sriwedari ini kan salah satu budaya yang harus dilestarikan. Jangan sampai budaya yang luhur, tinggi ini nanti perlahan-lahan surut, mati. Nah, bentuk kepedulian kami ini memberikan bantuan CSR. Kebetulan Sriwedari ini terpilih, semoga bisa digunakan dengan baik,” ujarnya.
