Masjid Agung merupakan masjid  yang berarsitektur tradisional jawa  yang mulai dibangun pada tahun 1577 pada masa pemerintahan Paku Buwono III. Arsitektur Masjid Agung diadaptasi pada kondisi dan potensi arsitektur lokal (Masjid Jawa). Masjid Agung menjadi bukti sejarah yang menandai adanya pengaruh Islam ke dalam kehidupan Keraton dan kota Solo.
Suasana berbuka puasa bersama di Masjid Agung Solo sedikit berbeda dengan acara buka bersama di masjid lainnya.Beberapa jamaah mulai datang sekitar pukul 16.30 WIB, sebagian juga ada yang sudah menunggu sejak Ashar. Mendekati waktu berbuka,para jamaah mendapatkan air teh, kurma yang dikemas isi tiga butir dan snack. Hal yang menjadi ciri khas dari Masjid Agung yaitu ketika waktu Magrib, sirene dinyalakan selama 5 menit, disusul suara beduk dan di lanjutkan muadzin mengumandakan suara adzan. Selesai menuanaikan sholat Magrib, para jamaah kelur dari dua pintu utama Masjid Agung dan mendapatkan nasi kotak untuk menyempurnakan berbuka puasa.