Bertempat di halaman Benteng Vastenburg Surakarta, Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Surakarta menggelar acara bertajuk Pentas Seni Tari pada tanggal 25—26 Agustus 2017. Acara ini termasuk dalam rangkaian acara Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental yang telah dimulai sejak tanggal 24 Agustus 2017 di Kota Surakarta. Sebelumnya telah ditampilkan pagelaran wayang kulit dengan lakon Begawan Bimo Suci oleh dalang Ki Warseno Slank (24/8) dan ketoprak kampung (25/8).

Pentas Seni Tari hari kedua (26/8) dimulai pada pukul 20.00 WIB dan diawali dengan mengheningkan cipta. Selanjutnya, acara diisi dengan berbagai penampilan tari-tarian, diantaranya adalah pertunjukan tari Gambyong, tari Pendet, tari Merak, dan tari Ronggeng Nyentrik yang semuanya ditampilkan oleh siswa-siswi SMKN 8 Surakarta dengan diiringi musik gamelan. Selain itu, juga ada calung dari Banyumas, lengger dari Banyumas, dan tayub dari Sragen.

Dr. Jasman Indradno, M.Si. selaku koordinator acara sekaligus Kepala Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus (BP2MK) Wilayah V Banyumas mengatakan bahwa tari-tarian tersebut adalah tari-tarian yang dipilih untuk ditampilkan dalam acara ini. Ia juga mengatakan bahwa terselenggaranya acara ini karena dilatarbelakangi oleh kesenian daerah yang hampir punah dan tidak diminati lagi, terutama oleh anak-anak muda. “Memang sengaja kami kombinasikan tari-tarian itu supaya menunjukkan kekayaan budaya bangsa untuk membuat kecintaan kembali generasi muda kepada seni atau budaya daerah, bahwa kita kaya akan budaya daerah,” jelasnya.