Pemerintah Kota Surakarta
Pemkot Surakarta Perbanyak Layanan Online
  October 30, 2017 14:51

Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintahan Kota Surakarta didorong untuk terus melakukan inovasi pelayanan sehingga masyarakat mendapatkan kemudahan. Sampai saat ini, baru ada tujuh pelayanan yang dilakukan Pemerintah Surakarta dengan menggunakan teknologi informasi atau berbasis online. Ke depan, seluruh pelayanan harus bisa diakses secara online sehingga penyelenggaraan pemerintahan menjadi semakin akuntabel.

Hal itu dikemukakan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo saat mengikuti kegiatan Solo Cyber Day 2017 yang berlangsung di area Solo Car Free Day, Minggu (29/10/2017). “Penggunaan aplikasi atau pelayanan berbasis online sangat banyak manfaatnya. Mulai dari efisiensi tenaga pelayanan, apalagi SDM kita terus berkurang karena adanya moratorium, kemudian juga menghindari pungli, terus masyarakat juga semakin mudah untuk menikmati pelayanan, dan sebagainya,” kata wali kota.

Menurut Wali Kota Rudyatmo, jumlah pegawai ASN di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta kian tahun menyusut. Dia menyebut selama kurun waktu dirinya menjadi wakil wali kota dan kemudian menjadi wali kota, jumlah ASN berkurang sekitar 6.000 orang karena pensiun. Di sisi lain, nyaris tidak ada penambahan pegawai karena adanya moratorium penerimaan pegawai negeri. “Ini tantangan untuk dihadapi secara kreatif, salah satunya dengan menyediakan layanan online yang tidak membutuhkan banyak tenaga,” ujarnya.

Tercatat saat ini ada sembilan jenis pelayanan berbasis online yang terintegrasi ke seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kesembilan layanan berbasis teknologi informasi tersebut, diantaranya Besuk Kiamat, moovit, Ulas, e-kelurahan, e-budgeting, e-retribusi pasar tradisional, e-retribusi kebersihan, e-pajak, dan e-parkir. Wali Kota Rudyatmo menegaskan jumlah layanan online harus bertambah agar impian menjadi Solo Smart City terwujud. “Tidak apa-apa kalau di awal-awal belum lancar dan dicibir. Apalagi kita gunakan istilah lokal seperti Besuk Kiamat, itu kan karena belum tahu maksudnya,” kata dia.

Besuk Kiamat merupakan aplikasi layanan online yang disediakan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta dalam menerbitkan Akta Kematian bagi warga Kota Surakarta yang meninggal dunia. Besuk Kiamat merupakan kepanjangan dari “Bela Sungkawa Bawa Akte Kematian”, yang mempermudah masyarakat Kota Surakarta mendapatkan akta kematian dan langsung diperoleh pada hari itu juga. “Ahli waris melapor ke kelurahan, kelurahan yang akan memproses secara online dan saat jenazah diberangkatkan, perwakilan Pemerintah Kota Surakarta akan datang menyampaikan ucapan bela sungkawa sembari membawa akte kematian serta kartu keluarga dengan data termutakhir. Jadi layanan ini bersifat otomatis, tanpa harus menunggu permohonan dari ahli waris,” jelas Suwarta, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta.

Wali Kota Rudyatmo mengatakan layanan seperti Besuk Kiamat tidak boleh hanya berhenti pada apa yang sudah dilakukan saat ini, tetapi  harus dikembangkan. Menurut dia, dengan teknologi informasi, penerbitan akte kematian harus bisa terintegrasi dengan layanan lainnya seperti Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. “Dengan begitu, jika almarhum pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang iurannya dibayar pemerintah, kepesertaan langsung dicoret dan pembayaran premi dihentikan. Jadi nggak ada lagi istilahnya orang mati kok masih disuruh membayar iuran BPJS,” tandasnya.

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

0

Visitors today

0

Visits total

424,960

Visitors total

330,422

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta