Soto Triwindu adalah jenis soto daging sapi dengan kuah yang bening agak berwarna kecoklatan. Kemungkinan ini karena pengaruh rempah-rempah yang digunakan dalam soto. Kuahnya terasa gurih dan menyegarkan. Rasanya jadi makin istimewa, ketika dicampur dengan sedikit perasan jeruk nipis, kecap, dan sambal. Untuk hal ini tentu tergantung selera. Dagingnya diiris tipis dan melebar, terasa empuk ketika dikunyah. Kelezatan Soto Triwindu barangkali kuga dipengaruhi oleh cara masaknya yang masih tradisional dengan menggunakan kuali tanah.
Biasanya warung ini mulai melayani para pelanggannya sekitar jam 8 pagi sampai jam 3 sore setiap hari, namun tak jarang sebelum jam 2 juga sudah tutup. Satu porsi Soto Triwindu terdiri dari nasi, irisan daging sapi (yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu tebal) dan taoge besar yang disiram dengan kuah bening dilengkapi dengan taburan seledri dan bawang goreng. Rasa Soto Triwindu sangat khas, gurih dan sangat segar serta terasa bermacam-macam bumbu Jawa yang berkolaborasi dengan sempurna. Harga semangkuk Soto Triwindu yaitu berkisar Rp 10.000,00. Minuman pelengkapnya beraneka ragam seperti es jeruk, es the, es beras kencur, dll.
Untuk lauk tambahan tersedia beberapa pilihan seperti tempe, bakwan udang, sate telur puyuh, paru goreng, lentho, dll. Lentho, atau sering juga disebut mentho, adalah sejenis gorengan yang terbuat dari bahan dasar singkong dan kacang tolo. Di Salatiga, Boyolali, dan Solo makanan kecil ini biasa disajikan sebagai lauk pendamping soto. Selain itu, ada juga peyek, krupuk, dan karak yang ditempatkan dalam toples-toples tua berukuran besar.