Dinas Pariwisata Kota Surakarta menyusun Calendar of Event 2018 yang berisikan 61 kegiatan sepanjang tahun tersebut. Penyusunan Calender of Event 2018 tersebut diharapkan akan memudahkan calon wisatawan memilih waktu yang tepat saat hendak berkunjung ke Surakarta dan sekitarnya. Calendar of Event 2018 dipublikasikan melalui penerbitan buku saku serta diunggah di dunia maya.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kota Surakarta, Wahyu Kristina mengatakan penyusunan ke-61 kegiatan tersebut melibatkan stakeholder wisata di Surakarta. Beragam jenis kegiatan yang bakal diselenggarakan mulai dari kegiatan seni tradisional, seni pertunjukkan modern, olahraga hingga MICE profesional dan bisnis. “Ada beberapa event tambahan, tetapi sifatnya bukan reguler karena memang tidak setiap tahun diselenggarakan,” ujarnya.
Event non reguler tersebut di antaranya adalah Festival Gema Jaringan Kota Pusaka Indonesia dan Kongres Nasional Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (KOPAPDI) XVII. Jika dibandingkan dengan kegiatan yang diselenggarakan tahun sebelumnya, calendar of event 2018, bertambah 10 even karena pada tahun 2017 ada 51 kegiatan.
Bulan September, Oktober dan Februari menjadi bulan tersibuk karena di bulan tersebut, masing-masing terdapat 10 event, 9 event dan 8 event. Sementara di Bulan Mei, yang diperkirakan Bulan Ramadhan hanya ada satu event. Sedangkan Bulan Januari, Maret dan Desember, terdapat dua event.
Wahyu Kristina menjanjian eventu di 2018 akan lebih semarak. Dicontohkannya, salah event yang akan lebih spektakuler daripada pada tahun lalu adalah event Solo Menari yang diselenggarakan untuk menyambut Hari Tari Dunia. “Nanti akan ada 5.000an penari yang menggunakan kostum sama. Selama ini belum pernah ada,”kata Kristina.
Kepala Seki Promosi dam Informasi Dinas Pariwisata Kota Surakarta, Tri Rusnita menambahkan pada tahun 2018, event yang diselenggarakan kelurahan juga ditata agar antara satu dengan yang lain tidak bertubrukan jadwal pelaksanaannya. Menurut dia, ada 60 event tingkat kelurahan yang dikelola sendiri maupun menggandeng pihak event organizer. “Pengalaman tahun ini, banyak event yang diadakan kelurahan pelaksanaan waktunya bersamaan membuat masyarakat bingung mau menyaksikan yang mana,” kata dia.
Penataan penyelenggaraan event kelurahan ini dimaksudkan agar masyarakat mendapatkan sajian hiburan di setiap pekannya. Dengan 60 kegiatan yang diselenggarakan kelurahan dan juga kecamatan, praktis setiap pekan mulai bulan Februari selalu ada hiburan yang bisa dinikmati.
