“Persatuan Dalam Keberagaman,” demikianlah tema yang diusung Solo Imlek Festival 2018, tema ini merujuk kepada kultur budaya di Kota Solo, dimana beberapa etnis hidup berdampingan dengan rukun dan damai. “Imlek di Solo merupakan perpaduan kultur Tiong Hoa dan Jawa,” demikian disampaikan Hans dalam sambutaannya pada saat Acara Pembukaan Solo Imlek Festival 2018, Minggu, 11 Februari 2018.
Solo Imlek Festival 2018 mengambil tempat di Benteng Vastenburg dengan menggunakan tenda seluas 1300 m2 sehingga masyarakat yang mengunjungi SIF 2018 tidak perlu takut kehujanan. Agenda acara SIF 2018 meliputi Festival Kuliner, Panggung Hiburan, Batik Fashion, Barongsai, Seni Tulis Kaligrafi Aksara China (Shufa), Fortune Teller, Street Magician, Dog Show dan masih banyak lagi. Serta adanya lomba foto dan Jurnalistik maupun lomba foto model.
Wali Kota dalam sambutannya menyampaikan “Sebagai warga Kota Solo harus bisa menjaga kemajemukan yang sudah ada,” dengan adanya acara Imlek ini semakin menunjukkan dengan jelas tentang kemajemukan yang berkembang di kota ini. Dengan menyandang predikat kota ternyaman untuk ditinggali menurut survey dari beberapa lembaga survey, maka Kota Solo memikul beban berat untuk menjaga kondisi selalu kondusif dan terjaga, terang Wali Kota.