SMP Negeri 12 Surakarta merupakan salah satu sekolah yang menerima siswa berkebutuhan khusus. Setiap penerimaan peserta didik baru akan diambil sebanyak 7 (tujuh siswa).
Kepala Sekolah, Ari Kristiati menyampaikan pada saat ini terdapat 17 siswa inklusi di mana 15 siswa mengalami Tuna Grahita dan 2 siswa duduk di kelas IX (sembilan) mengalami permasalahan IQ rendah. Banyak siswa yang memiliki kebutuhan khusus tersebut mempunyai kelebihan seperti pandai bermain basket, membuat puisi, bernyanyi, bermain keyboard dan sebagainya.
Pada saat kegiatan belajar mengajar, ada beberapa siswa yang memerlukan pendampingan khusus dari guru. Di sekolah tersebut hanya ada 2 (dua) orang guru yang menanganinya dan ini merupakan salah satu kendala yang dialami sekolah mengingat banyaknya siswa inklusi. Meskipun begitu, interaksi anak berkebutuhan khusus dengan teman-teman lainnya tidak ada masalah. Sosialisasi berjalan dengan baik, mereka saling menghargai dan membantu satu sama lain.
“Pernah ada guru yang mengentaskan anak inklusi menjadi tidak inklusi, serta nilai akademiknya tidak kalah baik dengan siswa regular,” imbuh Kepala Sekolah.