Pemerintah Kota Surakarta
Pintu Air Baru, Surakarta Bebas Banjir
  February 10, 2018 19:00

Pintu Air Demangan mulai terlihat tua dan lelah menghadapi air yang disetor oleh Kali Pepe dari arah barat dan menghalau luapan Bengawan Solo dari sisi timur. Di jamannya pintu air ini adalah salah satu lambang dari sebuah kemajuan pembangunan yang dilakukan oleh Keraton. Ikon kota ini adalah Pintu Air Demangan. Namun kini, bentangan pintu air dengan ciri khas arsitektur kolonial ini secara kasat mata mulai menurun fisik dan fungsinya.

Pintu Air Demangan ada di Kampung Demangan, Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon, Surakarta. Akta kelahirannya tercetak hampir satu abad yang lalu. Infrastruktur pengendali banjir Bengawan Solo itu dibangun oleh Sinuhun Pakubuwono (PB) X pada tahun 1918. Dalam buku “Sinuhun Pakubuwono X Pejuang dari Surakarta Hadiningrat”, dijelaskan bahwa pembangunan untuk pengendalian banjir dimulai tahun 1900 dengan menelan biaya yang sangat besar. Biaya itu tidak ditanggung sendiri oleh PB X melainkan bersama Mangkunagara VI.

Saat ini, pintu air ini dikelola Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Setalah mengabdi selama hampir satu abad untuk Kota Solo, saat ini Pemerintah Kota Surakarta berencana untuk mempensiunkan keberadaan pintu air ini.

Tujuan dibangunnya pintu air ini memang untuk mencegah aliran air dari Kali Pepe maupun dari Sungai Bengawan Solo meluap masuk membanjiri pemukiman warga, namun karena semakin tuanya usia pintu air demangan, maka sekarang fungsinya pun sudah sangat menurun dan tidak lagi efektif. Pemkot Surakarta saat ini berupaya untuk meminimalisir potensi banjir yang mengancam pemukiman warga di sekitar kawasan Kali Pepe dan Sungai Bengawan Solo. Salah satunya, Pemkot  sedang mempertimbangkan opsi membangun pintu air Demangan yang baru.

Hal ini seperti disampaikan Wali Kota Surakarta, F.X. Hadi Rudyatmo usai pemaparan rencana pemindahan pintu air tersebut di hadapan Komisi V DPR RI di rumah dinas Wali Kota Loji Gandrung, Selasa (06/02). Lebih lanjut, Rudy menyampaikan, bahwa pemindahan tersebut salah satunya untuk membebaskan warga Kota Solo dari banjir yang selama ini masih mengancam. Selama Pintu Air Demangan tidak dipindah, menurutnya sejumlah kelurahan akan terus terancam banjir, seperti Kelurahan Semanggi, Sangkrah dan Pasar Kliwon. “Kalau nanti pintu air dipindah, air bisa dipompa langsung ke Bengawan Solo, jadi kawasan Demangan tidak akan lagi kebanjiran,” terangnya. Lebih lanjut, Rudy menyampaikan, bahwa pemindahan tersebut salah satunya untuk membebaskan warga Solo dari banjir yang selama ini masih mengancam.

Untuk pemindahan tersebut, Pemkot sudah menyiapkan semuanya. Mulai dari desain, lokasi dan juga model pintu air yang akan dibuat. Tetapi, untuk pemindahan ini Rudy mengatakan, membutuhkan anggaran yang sangat besar. Sementara, jika harus mengandalkan dari APBD Kota dinilai tidak memungkinkan. “Makanya mumpung komisi V ini melakukan kunjungan ke Solo, kami sampaikan mengenai perencanaan ini,” ungkap Rudy. Pembangunan pintu air diproyeksikan dimulai April 2019 dan menelan biaya hingga Rp 121,6 miliar.

Dari perencanaan yang sudah dibuat Pemkot, nantinya Pintu Air Demangan yang baru akan memiliki desain lebih modern. Seperti adanya tiga pintu, dengan total lebar pintu mencapai 7,5 meter (masing-masing 2,5 meter). Kemudian ketinggian pintu 5 meter. Untuk jumlah pompa sebanyak enam unit. Kapasitas total pompa 12,5 m3/detik. Jumlah genset tiga unit, untuk kapasitasnya 1.000 kVA (2 unit) dan 80 kVA (1 unit). Serta dilengkapi sensor pengaturan ketinggian otomatis.

Artinya dengan sekema yang dibuat diatas, fungsi dari Pintu Air Demangan akan kembali normal bahkan kinerjanya semakin meningkat dan canggih untuk mencegah debit air dari Kali Pepe dan Sungai Bengawan Solo meluap ke pemukiman warga. Jadi pada saat nanti terjadi hujan deras, warga yang hidup di sekitar Kelurahan Semanggi, Kelurahan Pasar Kliwon dan Kelurahan Sangkrah tidak perlu lagi merasa khawatir akan terjadinya luapan air dari Kali Pepe yang dapat mengganggu aktivitas dan perekonomian warga, Rudy yakin, dengan dipindahkannya pintu Demangan, maka ancaman banjir sudah tidak ada lagi. Terlebih, saat ini sudah dilakukan pembangunan parapet di sepanjang Bengawan Solo.

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

34

Visitors today

22

Visits total

425,296

Visitors total

330,646

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta