Hidung mancung Faya (28) tak kuasa menolak aroma lezat sesaat setelah gadis manis itu masuk di kawasan New Galabo. Pengunjung asli Semarang itu langsung memilih Rawon Penjara untuk memuaskan lapar dan dahaganya. Ini kali kedua Faya memilih Galabo sebagai tujuan wisata kulinernya, setelah tahun lalu bersama Hendra memanjakan lidah di Galabo lama. Di lokasi yang lebih terang, bersih dan nyaman ini, Faya sangat menikmati wisata lidah yang dijalaninya.
Ya, label Kota Solo sebagai surganya wisata kuliner memang sudah tersohor. Jalan-jalan ke Solo tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi berbagai kuliner olahan Solo yang mampu menggugah selera makan kita. Nah, seperti Faya, anda tak boleh melewatkan New Galabo ketika berkunjung ke Kota ini. New Galabo yang berlokasi di sebelah selatan Benteng Vastenburg atau tepat di depan Pusat Grosir Solo (PGS) merupakan transformasi dari sentra kuliner Gladag Langen Bogan (Galabo), tempat berbagai macam pedagang kuliner yang sebelumnya buka di sepanjang Jl. Mayor Sunaryo, setiap hari pukul 17.00-00.00 WIB.
Dengan mengusung konsep foodcourt pengunjung dapat memilih makanan apa yang akan dipesan hanya dengan mengunjungi satu lokasi. Mulai dari Rawon Penjara, Tengkleng Bu Edi Pasar Klewer, hingga Sate Kere Yu Rebi yang sudah melegenda.
Sembari menikmati makanan, pengunjung juga akan dihibur dengan sajian live music dibawah langit malam Kota Solo. Untuk harga makanan di sini cukup terjangkau dan anda tak perlu kawatir karena setiap penjual telah memasang banner yang berisikan menu makanan beserta harganya.
“Pedagang disini sudah berkomitmen untuk menjadikan New Galabo sebagai lokasi wisata kuliner yang dikangeni. Mereka siap memasarkan dengan transparan menu dan harga, sehingga tidak ada lagi istilah Kalkulator Rusak (harga lebih mahal daripada umumnya),” jelas Subagyo, Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta.
Selain itu, fasilitas pembayaran di sini pun juga kekinian, selain menggunakan uang cash pengunjung juga dapat memanfaatkan fasilitas pembayaran secara virtual melalui aplikasi Your All Payment (YAP). Cukup dengan melakukan scan barcode yang ada di tenant yang dibeli, maka tagihan makanan sudah dapat terbayar.
Kawasan New Galabo sebelumnya digunakan untuk area parkir bus wisata, namun setelah adanya revitalisasi yang menghabiskan dana sebesar 1.8 miliar dari bantuan CSR Bank BNI serta bantuan dari CSR Sosro dan Pertamina, untuk pengadaan kelengkapan pendukung untuk pedagang, kini kawasan New Galabo tampak lebih nyaman, kekinian dan bersih.
Selain dari pengunjung, respon positif juga datang dari pedagang yang menempati tenant New Galabo. Salah satunya adalah Suwarti (52) penjual Rawon Penjara, dia mengatakan penataan yang dilakukan oleh Pemkot Surakarta memberikan banyak keuntungan yang langsung dia rasakan sebagai pedagang.
“Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah, kepada Pak Wali juga yang telah mengakomodasi pedagang untuk dapat menempati lokasi baru ini secara gratis. Dulu di lokasi lama kami merasa kurang begitu nyaman, namun setelah berada di sini kami merasa tenang terutama masalah keamanan. Pengunjung juga tetap ramai kendati musim lebaran sudah berlalu. Per hari kami dikenakan iuran Rp5 ribu tapi bagi kami itu tidak memberatkan,” ungkapnya. Suwarti juga berharap Pemkot untuk selalu dapat mempromosikan Galabo ke masyarakat secara luas.
Total New Galabo menempati lahan seluas 3200 m2 dan 350 m2 diantaranya digunakan untuk shelter pedagang. Dengan lahan seluas itu, New Galabo mampu menampung sebanyak 28 pedagang yang menjajakan kuliner khas Kota Bengawan. Di lokasi baru New Galabo juga dilengkapi dengan fasilitas toilet dan halaman parkir yang cukup luas.
