Masjid Al Wustho merupakan salah satu masjid tertua dan bersejarah di Kota Solo. Masjid tersebut dibangun oleh Kanjeng Gusti Adipati Arya Mangkunegara I (1725-1795) pada tahun 1878. Bangunan masjid berbentuk joglo 3 tingkat mengandung makna filosofis Iman, Islam dan Ihsan. Gaya arsitektur sama dengan masjid Jawa lainnya, dengan atap teras berbentuk limas dan atap tupang bersusun tiga untuk ruang utama.
Lokasi masjid ini strategis dan dekat Pura Mangkunegaran. Sebagai masjid kerajaan, masjid ini awalnya diperuntukan khusus bagi keluarga kerajaan Pura Mangkunegaran dalam menjalankan ibadahnya. Seiring berjalannya waktu masjid ini terbuka untuk umum. Nama Al-Wustho pada masjid baru digunakan sejak tahun 1949.
Masjid Al Wustho masih mempertahankan keasliannya. Mulai dari tembok pagar yang mengelilinginya, mimbar,tiang lampu dan bedug. Di sebelah selatan masjid terdapat maligin, bangunan melingkar yang dulunya berfungsi sebagai ruang khitan masal. Di sisi utara masjid terdapat menara setinggi 25 meter yang pada zaman dulu dimanfaatkan untuk adzan.
Masjid Al Wustho mempunyai ciri khas yang membedakan dengan masjid lainnya,yaitu adanya markis. Markis merupakan semacam gapura pintu utama menuju teras yang dihiasi dengan kaligrafi. Selain itu nukilan ayat suci Al Quran juga menghiasi beberapa bagian masjid, gapura masuk, pintu-pintu dan jendela