Solo – Pura Mangkunegaran melaksanakan tradisi kirab pusaka dalam rangka peringatan Malam 1 Suro pada hari Senin, 10 September 2018 pukul 18.30 Wib. Rangkaian acara kirab pusaka Mangkunegaran diawali dengan pengambilan pusaka yang berupa 5 jenis tombak dan sebuah kotak rumah kecil yang bernama Joli dari dalam Pura Mangkunegaran.
Rangkaian acara selanjutanya yaitu memandikan pusaka atau biasa disebut dengan jamasan dan rayahan. Masyarakat sekitar Mangkunegaran dan khususnya masyarakat pedesaan sudah menunggu air jamasan pusaka tersebut karena di percaya dapat mendatangkan keberkahan bagi dirinya. Acara perebutan air jamasan pusaka juga disebut dengan rayahan. Prosesi rayahan selanjutnya disambung dengan prosesi kirab pusaka memutari Pura Mangkunegaran sebanyak satu kali dan dibarengi dengan adat “topo bisu”.
Topo bisu merupakan bentuk perenungan dan introspeksi diri, selama tirakat atau lelaku mengelilingi benteng, masyarakat dilarang berbicara, minum, ataupun merokok. Perjalanan berlangsung dalam keheningan total sebagai simbol keprihatinan sekaligus evaluasi terhadap segala perilaku dan perbuatan selama setahun terakhir. Kirab pusaka ini dihadiri oleh Jend Purn Gatot Nurmantyo, Wakil Walikota Surakarta Dr. Achmad Purnomo, Kapolda Jawa Tengah Condro Kirono serta kerabat kerajaan dari Johor Baru Malaysia.