Pemerintah Kota Surakarta
Overpass Manahan Hampir Rampung, Dishub Matangkan MRLL
  September 25, 2018 23:18

Pembangunan overpass Manahan kini hampir mencapai final. Pelaksana proyek tersebut memprediksi pendirian overpass di atas perlintasan sebidang Jalan Dr Moewardi itu akan selesai pada pertengahan November 2018.

Hal itu lantas direspon cepat oleh Pemkot Surakarta. Berbagai skenario manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL)  tengah dimatangkan, tujuannya agar saat dioperasikan, arus lalu lintas semakin lancar sesuai rencana awal pembangunan overpass Manahan.

”Akan ada pengaturan arus kendaraan sebab ada perubahan kondisi lapangan  saat overpass bisa dilintasi pengendara. Apalagi jika dirunut, saat ini saja sudah terjadi perubahan jalur. Sebelumnya pengendara bisa melintasi perlintasan sebidang Manahan dari utara ke selatan atau sebaliknya,” tegas Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Surakarta, Ari Wibowo.

Ari juga memperkirakan, lalu lintas di berbagai ruas jalan sekitar overpass Manahan dipastikan terdampak operasional jalan layang tersebut. Sedikitnya delapan titik yang berada di Jalan Adisucipto, Jalan Dr Moewardi, Jalan MT Haryono, sekitar Pasar Nangka, serta badan jalan layang sisi utara, menerima resiko sebagai lokasi rawan kemacetan dan kecelakaan.

”Jalur merging (penggabungan arus kendaraan) dan penyempitan badan jalan memang tercipta . Sementara potensi kecelakaan timbul karena kemungkinan crossing kendaraan (pertemuan arus) di beberapa titik, terutama ramp (ujung) overpass.”

Ari menambahkan, nantinya MRLL ini akan dievaluasi berdasarkan simulasi yang digelar di lapangan.

Ia mencontohkan, sejumlah titik yang berpotensi memicu crossing kendaraan adalah ramp overpass di Jalan Adisucipto (depan pintu parkir Gelora Manahan dan SD Kalam Kudus) serta Jalan Dr Moewardi (depan Lapangan Kottabarat). ”Pengendara bisa saja langsung memotong jalan untuk menyeberang dan mengarah ke dua lokasi itu. Di ramp overpass Jalan Adisucipto, mereka juga bisa langsung berbalik arah menuju Jalan MT Haryono. Sementara di sisi selatan, kendaraan penjemput siswa sekolah bisa langsung berputar balik di sekitar ramp Jalan Dr Moewardi. Ini jelas berbahaya,” tegas dia.

Menurut Ari, ada prediksi bahwa titik jalur pertemuan arus dari Jalan MT Haryono dan Jalan Adisucipto berpotensi menimbulkan kepadatan. “Kepadatan kendaraan berpeluang terjadi karena lebar lajur overpass menuju Jalan Dr Moewardi hanya 4 meter. Sementara lebar lajur dari Jalan Adisucipto 4 meter dan lajur dari Jalan MT Haryono selebar 4,7 meter. Artinya kendaraan dari Jalan Adisucipto dan Jalan MT Haryono harus bergantian melintasi overpass menuju Jalan Dr Moewardi,” urainya.

Guna mengantisipasi potensi kemacetan dan kecelakaan tersebut, Pemkot memutuskan untuk merancang berbagai solusi. Mulai pemasangan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL), rambu pendahulu penunjuk jurusan (RPJJ), barikade maupun water barrier, hingga pengurangan lebar dinding pengaman jalan layang (parapet). ”Bahkan di beberapa lokasi, seperti kawasan Patung Kuda Manahan, diperlukan perbaikan desain geometrik persimpangan agar laju kendaraan lebih terakomodasi. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) yang berwenang menangani pemeliharaan jalan kota dan median jalan,” papar Ari.

Sementara itu pelaksana proyek pembangunan overpass dari PT Yasa Patria Perkasa, Ari Wahyudi, menjelaskan bahwa capaian proyek tersebut melampaui 78 persen dari total pekerjaan. ”Sudah ada berbagai percepatan pembangunan, agar proyek ini selesai sesuai tenggat. Pengerjaan proyek pun sudah berlangsung sampai malam hari,” terang dia. (**)

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

1

Visitors today

1

Visits total

425,326

Visitors total

330,664

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta