Pemerintah Kota Surakarta
Solo Destination Antar Surakarta Raih Penghargaan
  December 18, 2018 12:35

Aplikasi Solo Destination mulai diakui keberadaannya. Beragam fitur dan fasilitas yang disematkan di dalam aplikasi resmi Pemkot Surakarta ini mulai menuai apresiasi dari sejumlah kalangan.

Terbaru, penghargaan Gerakan Menuju 100 Smart City 2018 diterima Pemkot dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) atas integrasi tiga program dalam Solo Destination, yakni e-pajak, e-retribusi pasar dan Siswa Winasis.

Penghargaan itu diserahkan Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika Kominfo Semual Abrijani Pangerapan, yang mewakili Menteri Kominfo Rudiantara, kepada Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Kentis Ratnawati dalam Closing Ceremony Gerakan Menuju Smart City 2018 di Nusantara Hall Indonesia Convention Exebition (ICE) BSD, Tangerang Selatan, Jumat (14/12).

Penghargaan tersebut tentu harus disyukuri. Sebab Surakarta beserta 49 kabupaten/kota peraih penghargaan serupa terbukti sukses menerapkan teknologi informasi dalam kebijakan-kebijakannya, sebagaimana prinsip dasar kota pintar (smart city).

“Sejak awal, pengembangan smart city memang ditujukan untuk mengoptimalkan pelayanan publik dan program-program Pemkot. Aplikasi Solo Destination pun dikembangkan untuk mendukung optimalisasi itu,” tegas Kentis Ratnawati.

Dalam prakteknya, smart city terus digaungkan Pemkot selama dua tahun terakhir. Berbagai pengembangan aplikasi pun diterapkan hingga warga Kota Bengawan kian dimudahkan untuk mengakses sejumlah pelayanan.

Kentis lantas mengambil salah satu contoh, yakni e-pajak yang juga menjadi salah satu kunci sukses Pemkot dalam meraih penghargaan dari kementerian tersebut. “Pembayaran pajak sudah difasilitasi sedemikian rupa. Wajib pajak kini tidak perlu lagi datang ke loket-loket pembayaran, karena sudah disiapkan mekanisme transfer antarbank. Bank-nya pun tidak hanya Bank Jateng, melainkan diperbanyak menjadi tiga bank umum nasional.”

Persoalan fiskal yang kerap dilupakan daerah lain dalam mengembangkan smart city pun menjadi perhatian tersendiri. Sejak awal Pemkot sadar bahwa kota pintar yang digagas pemerintah pusat harus mempertimbangkan ketersediaan anggaran, agar berbagai program yang telah disusun bisa berkelanjutan (sustainable).

Alhasil sedari awal Pemkot memilih smart economy (elektronifikasi pembayaran pajak dan retribusi) sebagai komponen utama pendukung pengembangan smart city di Kota Solo. “Tentunya tanpa mengesampingkan komponen lainnya. Smart economy hanya prioritas saat ini, karena berkaitan dengan ketimpangan struktur anggaran daerah yang masih banyak bergantung kepada bantuan pemerintah pusat. Smart economy juga bertujuan untuk menopang pembiayaan program-program Pemkot, seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan penanganan kemiskinan,” papar Kentis.

Kini, capaian prestasi yang membanggakan itu memicu semangat Pemkot untuk terus memaksimalkan TI ke dalam sebanyak mungkin program kerja. Upaya edukatif seperti workshop juga dioptimalkan agar pemangku kepentingan terkait, seperti organisasi perangkat daerah (OPD) lain, ikut menyokong pengembangan strategi kota pintar di Solo. Apalagi selama ini bimbingan teknis (bintek) terbukti menghasilkan program quick win (percepatan) smart city seperti Sistem Bayar Pajak Online (Si Bapak On), Teknologi Aplikasi E-Retribusi Pasar (Tape Pasar) dan Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS) Siswa Winasis, yang terbukti sukses mengantarkan Pemkot meraih penghargaan prestisius itu.

“Diharapkan melalui upaya-upaya itu, muncul komitmen dan konsistensi dari seluruh stakeholder untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi informasi,” tegas Kentis.

Sementara itu Menteri Kominfo Rudiantara menyampaikan selamat kepada para penerima penghargaan. Gerakan Menuju 100 Smartcity di Indonesia, menurut dia, bertujuan agar pemerintah bisa melayani warganya dengan cara yang lebih baik. Cara yang lebih baik itu adalah pemanfaatan teknologi, yang juga menjadi visi gerakan tersebut.

Dalam laman resmi kementerian, Rudiantara bahkan mensyaratkan pentingnya para pengambil kebijakan mengubah pola pikir (mindset), agar pelayanan birokrasi bisa lebih maju. Ia memilih istilah pemerintah harus mendirupsi diri (mencabut dari akarnya), sebelum didirupsi pihak lain. (**)

 

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

0

Visitors today

0

Visits total

424,960

Visitors total

330,422

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta