Ada pemandangan berbeda di selatan Lapangan Kota Barat yang kini tampak ramai. Eks lapangan voli yang tiap malam nampak gelap dan sepi, kini telah berubah menjadi kawasan kuliner Kota Barat yang diresmikan langsung oleh Wakil Wali Kota Surakarta, Achmad Purnomo (10/4).
Kawasan kuliner Kota Barat diisi oleh 43 stan kuliner yang dulunya berada di kawasan Jalan Moewardi. Setelah beroperasinya Overpass Manahan dan penataan trotoar, para PKL ini diminta untuk berjualan di kawasan lapangan Kota Barat yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota mengucapkan selamat beraktifitas kembali bagi para pedagang kawasan kuliner Kota Barat. Dengan adanya tempat yang baru, Achmad Purnomo berharap bisa meningkatkan pendapatan para pedagang dan meminta kepada para pedagang untuk bisa menjaga nama baik Kota Solo dalam bidang perdagangan.
“Solo dikenal menjadi kota kuliner, dan untuk ini para pedagang yang menjadi ujung tombak. Oleh karena itu berikan pelayanan yang baik kepada pelanggan, baik lokal maupun wisatawan dengan memberi makanan yang enak dan murah, serta tidak menaikkan harga seenaknya. Jangan sampai kalkulator rusak,” jelasnya Wakil Wali Kota.
Purnomo menjelaskan bahwa tujuan pedagang kuliner ditempatkan di Kawasan Kuliner yang baru agar tidak mengganggu pengguna jalan untuk mewujudkan fasilitas umum yang bebas PKL. Selain itu juga untuk mensejahterakan pelaku UMKM dan menunjang pariwisata di Kota Solo.
Purnomo berharap kedepannya, kawasan kuliner ini bisa menjadi jujukan wisata kuliner baru di kota Solo. Layaknya wisata kuliner Galabo yang cukup dikenal masyarakat, Purnomo berharap kawasan kuliner Kota Barat pun akan juga dikenal dan membuat warga dan wisatawan memilih makan di lokasi tersebut.
Untuk diketahui, 43 stan ini diisi oleh pedagang kaki lima trotoar kawasan kota barat dan mulai buka sejak pukul 17.00 WIB. Untuk konsepnya, hampir seperti Galabo yakni di bagian utara akan diisi stan pedagang makanan. Kemudian untuk meja makan dan kursi akan ada di tenda-tenda yang letaknya ada di tengah dan tidak jauh dari stan-stan tersebut.
Selain itu, terlihat daftar harga yang diperlihatkan di depan stand untuk memudahkan pengunjung mengecek harga sebelum membeli. Nantinya jika siang hari kawasan ini akan digunakan untuk tempat parkir.
Sementara itu, berdasarkan laporan Kepala Dinas Perdagangan, Subagyo, pembangunan kawasan ini dikerjakan selama 2 bulan dengan menghabiskan sekitar 1,7 Milyar yang berasal dari APBD.
“Pada malam hari difungsikan sebagai kawasan kuliner dan pada siang hari digunakan sebagai lahan parkir serta drop zone orang tua murid yang mengantarkan anaknya yang bersekolah di kawasan Kota Barat,” jelasnya.
