Solo – Panitia Solo Great Sale (SGS) 2020 resmimeluncurkan Aplikasi Solo Sale, aplikasi berbasis sistem Android tersebut diluncurkan di acara Car Free Day (CFD) Jl. Slamet Riyadi Solo, Minggu (19/1/2020). Dalam acara yang bertempat di depan Hotel Dana tersebut juga dihadiri perwakilan dari 43 Hotel dan Restoran di Solo Raya yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surakarta.
Ketua PHRI Surakarta, Abdullah Soewarno, mengungkapkan bahwa kehadiran 43 perwakilan hotel tersebut sebagai bentuk antusias dalam menyambut gelaran SGS 2020 “Hal ini sebagai bentuk antusias dari hotel dan restoran yang tergabung dalam PHRI untuk menyemarakan SGS 2020 ini,” ungkapnya, Minggu (19/1/2020).
Abdullah Soewarno mengharapkan seluruh pengelola hotel dan restoran di Kota Budayadapat ambil bagian dalam gelaran event SGS 2020. “Kami juga berharap seluruh hotel dan restoran dapat ambil bagian di event ini, karena pesta diskon yang digelar pada 1-29 Februari ini sekaligus sebagai upaya untuk mendongkrak tingkat okupansi hotel yang memasuki low season,” harapnya.
Dalam gelaran SGS 2020, Abdullah Soewarno, memastikan bahwa ratusan hotel di bawah naunganPHRI akan menyukseskan event tersebut. Dukungan ituberupa pemberian harga spesial untuk harga kamar sebesar 25%-70%. Pihaknya menambahkan tak hanya harga kamar namun, juga produk lain seperti food and beverage juga akan diberikan promo khusus.
Disamping discount khusus sepanjang SGS, Abdullah Soewarno akan mendorong partisipasi seluruh hotel dan restaurant agar menyemarakkan kegiatan opening ceremony SGS besuk pada tanggal 2 Februari 2020 di CFD Ngarsopuro. Tiap hotel diharapkan mengirimkan 1 tim karnaval menarik dengan identitas masing-masing tenantnya.
Pihaknya juga mengatakan bahwa salah satusektor yang paling diuntungkan pada pelaksanaan SGS dari tahun ke tahun adalah bidang pariwisata, terkhusus bidang perhotelan, “Sebagai contoh tahun lalu saat gelaran event, okupansi hotel berbintang di bulan Februari mencapai 69,16%. Kami menargetkan pada tahun ini bisa naik ke angka 71%,”ujarnya. (Setya Adhy Wicaksana)
