Ajang diskon Solo Great Sale (SGS) 2020 yang akan berlangsung selama satu bulan penuh Februari mendatang, bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek serta Hari Jadi Kota Surakarta ke 275. Berbagai macam tenant yang bergabung akan memberikan diskon serempak untuk masyarakat.
Tak ketinggalan hotel-hotel turut meramaikan event ini dengan menawarkan potongan harga kepada tamu. Sehingga, mulai tanggal 1 hingga 28 Februarinanti, masyarakat bisa menikmati potongan harga di hampir semua sektor.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surakarta, Abdullah Soewarno, mengungkapkan bahwa pada pelaksanaan SGS 2020 ini pihaknya menargetkan okupansi hotel berbintang mencapai 71% “Kita melihat berdasar tren positif okupansi hotel berbintang yang terus naik di setiap tahun, khususnya di bulan Februari,” ungkapnya, Kamis (16/1/2019).
Abdullah Soewarno mengatakan sektor yang paling diuntungkan tiap pelaksanaan SGS dari tahun ke tahun ialah di bidang pariwisata, terkhusus bidang perhotelan, “Sebagai contoh tahun lalu saat gelaran event, okupansi hotel berbintang di bulan Februari mencapai 69,16%. Kami menargetkan pada tahun ini bisa naik ke angka 71%,” ujarnya.
Dalam gelaran SGS 2020,Abdullah Soewarno memastikan bahwa ratusan hotel dibawah naungan PHRI akan menyukseskan event tersebut. Dukunganberupa pemberian harga spesial untuk harga kamar sebesar 25%-70%. Pihaknya menambahkan tak hanya harga kamar namun, juga produk lain seperti food & beverage akan diberikan promo.
Abdullah Suwarno juga menyebut, bahwa sebagai timbal balik dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta akan memberikan potongan pajak bagi hotel dan restoran selama SGS berlangsung, “Dari Pemkot akan memberikan potongan pajak sebesar 30% bagi hotel dan restoran selama SGS berlangsung,” imbuhnya.
Tak hanya hotel di Solo, Abdullah Suwarno menambakan bahwa hotel di luar Kota Surakarta juga ikut menyukseskan SGS 2020 meskipun tidak mendapat keringanan pajak dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat. “Di luar solo, hotelnya pun juga ikut menyukseskan gelaran SGS meskipun tidak seperti Hotel di Solo yang mendapat keringanan pajak” tutupnya. (Setya Adhy Wicaksana)
