Pemerintah Kota Surakarta
Mari Jaga Kebersihan Venue Lampion Imlek
  January 26, 2020 11:53

Setiap tahun, perayaan Imlek di Solo dipastikan selalu semarak. Tak sebatas dimeriahkan dengan berbagai acara, antusiasme khalayak dalam menyambut event budaya Tionghoa tersebut dipicu oleh pemasangan ribuan lampion di kawasan Pecinan.

Pun halnya dengan tahun ini. Kendati Tahun Baru Imlek 2571/2020 baru diperingati pada 25 Januari, Panitia Bersama Imlek 2020 sengaja memasang lampion-lampion tersebut jauh-jauh hari sebelumnya.

“Kali ini jumlah lampion yang dipasang sekitar 5.000 buah. Paling banyak di seputaran Pasar Gede, Kali Pepe dan Jalan Jenderal Sudirman,” kata Sumartono Hadinoto selaku ketua panita.

Ia mengungkapkan, pemasangan ribuan lampion tersebut tidak mengandung makna tertentu. Melainkan untuk menyemarakkan Imlek dan menarik minat khalayak. Apalagi warga keturunan Tionghoa kini sudah terbiasa merayakan Imlek secara terbuka, tanpa dihantui kecemasan sebagaimana saat pemerintahan Orde Baru berkuasa.

Alhasil lampion-lampion Instagramable yang tersebar di kawasan Pecinan itu menjadi magnet bagi pecinta swafoto. Hampir setiap malam lokasi itu dijubeli ribuan warga dari berbagai kota. Mereka seolah tak bosan untuk mengabadikan keindahan cahaya lampion, yang dipadukan dengan fasade bangunan di sekitarnya dan kegelapan malam.

Sayangnya, keriuhan suasana Imlek menyisakan masalah klasik. Sebagian pengunjung Pecinan masih abai terhadap kebersihan kawasan tersebut. Tebaran sampah tetap menjadi momok bagi para pencinta kebersihan, dari tahun ke tahun.

Pemkot Surakarta mencatat, terjadi peningkatan produksi sampah yang signifikan sejak lampion-lampion itu dinyalakan pada Rabu (15/1). Artinya, kerumunan warga berbanding lurus dengan jumlah sampah yang dibiarkan tergeletak di berbagai sudut kawasan.

“Produksi sampah harian biasanya berkisar 300 ton. Tapi selama berlangsungnya perayaan-perayaan Imlek, produksinya bertambah hingga 50 ton sehari. Bahkan kami prediksi peningkatannya bisa mencapai 150 ton, pada momen-momen tertentu,” papar Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Reni Cahyawati.

Reni mengakui bahwa peningkatan produksi sampah itu terjadi di seluruh lokasi perayaan Imlek, termasuk mal, restoran dan pusat perbelanjaan lain. Namun kawasan Pecinan tetap masuk sebagai penyumbang peningkatan jumlah sampah harian Kota Solo tersebut.

Problem ini sebenarnya sudah diantisipasi Pemkot. “Kami terus mengoptimalkan satuan petugas (satgas) kebersihan, untuk menyisir sampah-sampah itu mulai malam hingga pagi hari. Termasuk di kawasan Pasar Gede. Pengawas kebersihan juga diterjunkan agar petugas bisa bekerja sebaik-baiknya,” imbuh Kepala DLH, Gatot Sutanto.

Tak kurang 20 tempat sampah portabel juga disediakan Pemkot, untuk menampung pembungkus minuman atau sisa-sisa makanan yang dibawa pengunjung. “Kalau perlu imbauan agar tidak membuang sampah sembarangan akan diberikan melalui pengeras suara,” tegasnya.

Panitia Bersama Imlek 2020 pun tidak lepas tangan. Aksi karitatif berupa barter sampah dengan kue keranjang digelar di lokasi, selama dua hari yakni Rabu-Kamis (22-23/1). Tak sebatas itu, tempat sampah juga disiapkan panitia di berbagai titik guna keperluan serupa.

Siapapun yang sudi menyimpan sampahnya sendiri atau sampah orang lain dalam kantong plastik, diberikan imbalan kue keranjang oleh panitia. “Ini adalah bentuk sosialisasi untuk menarik minat pengunjung, sehingga mereka bersedia membuang sampah di tempatnya,” jelas Sumartono.

Pelaksanaan aksi barter itu memang dibatasi waktunya. Namun semangat untuk menjaga kebersihan lingkungan sembari bersenang-senang, layak dipertahankan. Apalagi panitia baru berencana mengakhiri penyalaan lampion-lampion Imlek tersebut pada 15 Februari.

Wali Kota FX Hadi Rudyatmo juga menekankan pentingnya kebersihan venue lampion Imlek. “Masyarakat mbok sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Lha wong sudah disediakan tempatnya kok. Selain itu pedagang kaki lima (PKL) juga kami imbau untuk menjaga kebersihan lokasi berjualan mereka. Datang bersih, pulang juga bersih,” tandas orang nomor satu di Kota Solo ini.

Wali Kota menilai, kebersihan kawasan Pecinan sulit direalisasikan tanpa diiringi kesadaran semua pihak. “Kalau hanya dibebankan kepada Pemkot saja, jelas susah. Lampion saja baru dimatikan dini hari, sementara jumlah petugas kebersihan relatif terbatas,” terangnya. (**)

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

2

Visitors today

1

Visits total

425,298

Visitors total

330,647

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta