Pemerintah Kota Surakarta
Surakarta Sambut Piala Dunia U-20
  January 28, 2020 16:37

Kabar bahagia menghampiri Stadion Manahan. Stadion kebanggaan wong Solo terpilih sebagai salah lokasi penyelenggaraan (venue) Piala Dunia U-20, tahun depan.
Bersanding dengan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta, Stadion Pakansari Bogor, Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, serta Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Stadion Manahan dipastikan bakal dibanjiri pemain-pemain sepakbola dari berbagai negara.
Kini, pekerjaan rumah (PR) yang tak ringan harus diselesaikan Pemkot, agar even sepakbola yunior terakbar sedunia itu bisa terselenggara dengan baik di Kota Bengawan.
“Ada lima lapangan lain yang harus disiapkan sebagai tempat latihan para pemain. Itu sesuai permintaan Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Kelimanya adalah Stadion Sriwedari, Lapangan Kottabarat, Lapangan Banyuanyar, Lapangan Karangasem dan Lapangan Sriwaru,” ungkap Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Joni Hari Sumantri.
Keterbatasan kas daerah, imbuh Joni, menyisakan tantangan bagi Pemkot untuk menyiapkan lima lapangan pendukung Stadion Manahan itu. Mau tidak mau, koordinasi intensif dengan pemerintah pusat perihal pengalokasian anggaran renovasi pun dilakukan Pemkot. “Kami sudah menyampaikan kepada pemerintah pusat bahwa lapangan-lapangan pendukung itu belum bisa memenuhi standar FIFA dan PSSI. Solusinya harus diperbaiki, dan Pemkot tidak bisa menganggarkan dananya. Jadi kami terpaksa meminta bantuan anggaran dari pusat.”
Berdasarkan hasil penghitungan sementara yang dilakukan Pemkot, masing-masing lapangan membutuhkan biaya perombakan sekitar Rp 5 miliar-Rp 5,5 miliar. “Itu bukan penghitungan berdasarkan detail engineering design (DED), tetapi penghitungan kasar berdasarkan luas lapangan dan bahan yang dibutuhkan. Jadi bisa saja kebutuhan anggaran perbaikan lapangan yang satu dengan lapangan lainnya tidak sama persis,” urai Joni.
Hingga kini, Pemkot berpendapat jika baru Stadion Sriwedari dan Lapangan Kottabarat yang kondisinya relatif lebih baik dibanding lapangan pendukung lainnya. “Itupun masih perlu dilebarkan dan dipanjangkan. Kalau tiga lapangan lainnya, kondisinya sangat jauh dari layak,” tegas Joni.
Penilaian itu didasarkan atas hasil pembicaraan Pemkot dengan perwakilan FIFA dan PSSI, saat kunjungan terakhir. “Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, misalnya Field of Play (FOP) lapangan pendukung harus sama dengan lapangan utama, kelengkapan lapangan yang disyaratkan harus tersedia, relatif dekat dengan penginapan, hingga bebas dari gangguan penonton,” urainya. Beruntung, Stadion Manahan baru saja direnovasi total dan kini telah berstandar internasional.

Setidaknya beban pikiran Pemkot sedikit berkurang, lantaran venue utama Piala Dunia U-20 2021 dipastikan siap digunakan para pemain.
Kalaupun masih perlu pembenahan, Joni menerangkan, penyempurnaan-penyempuraan itu hanya diperlukan di luar stadion. “FIFA dan PSSI membagi Manahan menjadi tiga ring. Ring satu adalah bangunan stadion, ring dua yakni area di dalam pagar pembatas kawasan, serta ring tiga yang meliputi lingkungan di luar pagar.”
Pembenahan di ring dua, menurut Joni, harus menunggu standar dari pemerintah pusat, PSSI dan FIFA. “Untuk ring tiga, kami akan membahasnya bersama organisasi perangkat daerah lain (OPD) karena ada kawasan berjualan dan sebagainya. Standarnya harus steril,” jelas dia.
Khusus lapangan-lapangan tambahan sebagai venue latihan pemain, PSSI dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah meninjau lokasi tersebut pada pertengahan Januari. Joni optimistis, kunjungan itu bisa menghasilkan skenario anggaran perbaikan lapangan yang dibutuhkan.”Rencananya renovasi ditangani pemerintah pusat, sedangkan Pemkot hanya bisa membantu kebutuhan pendukung perbaikan. Seperti analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dan sebagainya,” bebernya.
Wali Kota FX Hadi Rudyatmo menyampaikan optimismenya pada persiapan-persiapan pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021, sekalipun Pemkot dihadapkan kepada keterbatasan anggaran daerah. “Kalau sudah ditunjuk, ya harus siap. Makanya kami terus berkomunikasi dengan pemerintah pusat maupun PSSI, agar sisa waktu sekitar setahun ini bisa digunakan sebaik-baiknya,” tandas Rudy, sapaan akrab Wali Kota. Meski pembenahan lapangan pendukung dipercayakan kepada pemerintah pusat, penataan Stadion Manahan tetap disiapkan Pemkot. “Pembenahan ring dua itu sesuai rencana penataan lanskap dari Kementerian PUPR. Kalau penataan ring tiga, akan kami carikan solusi terbaik. Sebab FIFA dan PSSI meminta agar area Manahan steril dari aktivitas-aktivitas selain piala dunia, selama penyelenggaraan even tersebut. Padahal di sana banyak selter pedagang kaki lima (PKL),” kata Rudy. (**)

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

20

Visitors today

15

Visits total

425,221

Visitors total

330,603

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta