Senin (17/2/2020) tepat di hari ini Kota Solo genap berusia 275 dan setiap tahunnya selalu diperingati dengan upacara bersama di Stadion Sriwedari. Tari “Derap Jati Diri” sebagai pembuka upacara dalam peringatan HUT ke-275 Kota Solo memiliki arti derap langkah menuju cita-cita dengan semangat memajukan Kota Solo.
Ulang tahun tahun ini mengangkat tema “Unggul Budhayane, Sejahtera Wargane.” Tema yang berarti Semoga Kota Solo semakin nyaman, unggul dalam budaya dan semakin sejahtera warganya.
Mengingatkan kembali perjalanan masa lalu. Keraton Mataram di Kartasura luluh lantak pasca pemberontakan RM Garendi. Setelah pemberontakan dipadamkan, raja memutuskan memindahkan keraton. Pemindahan pusat kekuasaan dari Kartasura ke Solo yang kemudian bernama Surakarta pada 17 Februari 1745, dijadikan tonggak peringatan hari jadi Kota Surakarta.
Raja Paku Buwono II bersama para tokoh seperti Ki Gede Sala, Pangeran Mijil, Tumenggung Honggowongso hingga Kapten Baron Van Hohendorf tak tinggal diam. Akhirnya mereka bersama rakyat melakukan boyongan (memindahkan) keraton ke Desa Sala sebagai tempat pemerintahan yang baru.
Rakyat bergotong royong tanpa memandang golongan mendirikan Keraton Surakarta. Masyarakat pun hidup damai dan sejahtera. Setelah upacara selesai semua peserta upacara menaiki Andong untuk menuju nDalem Joyokusuman dalam rangka menyemarakkan Semarak Jenang Sala.