
Semangat “solidaritas, bukan stigma” terkait hal seputar Covid-19 terus digaungkan Wali Kota Surakarta, FX. Hadi Rudyatmo. Hari ini kesekian kalinya, Wali Kota melepas sendiri 13 warga yang telah dinyatakan sehat setelah menjalani karantina selama 2 minggu.
Sebanyak 11 warga Solo diantarnya menuju ke kediamannya. Sedangkan 2 orang di lepas dari posko siaga Covid-19 di Graha Wisata Niaga pagi ini, Rabu (29/4/2020). Pengantaran warga dengan maksud untuk mencegah munculnya stigma negatif setelah mereka menjalani masa karantina pemulihan stamina serta imun tubuh setelah datang atau dari luar kota, luar negeri disaat wabah Covid-19 yang mendera Indonesia dan sejumlah negara di berbagai belahan bumi.
Munculnya dampak negatif seperti adanya penolakan dan pengucilan dari warga yang selesai menjalani karantina dan dinyatakan sehat disaat pandemi penyakit baru dan masih banyak menyimpan misteri ini, dikhawatirkan akan mempengaruhi hubungan sosial dan akan menambah kekhawatiran warga yang sebenarnya tidak diperlu dibesarkan.
Karena pemulangan warga yang dinyatakan sehat setelah 14 hari dikarantina sudah sesuai standart aturan dengan dilakukan pengawasan dan standar penanganan karantina. Harapannya, dengan langkah karantina ini bisa diperoleh kepastian kondisi kesehatan setiap individu, sehingga ketika kembali ke tengah masyarakat akan terhindar dari stigma.
Upaya perventif protokol kesehatan dari Pemerintah Kota Surakarta juga merupakan “Wujud Negara Hadir” dalam memberikan perlindungan bagi warga negaranya menghadapi ancaman masuknya virus Corona. Langkah yang dilakukan diantaranya mendeteksi dini kondisi kesehatan mereka yang datang ke Kota Surakarta agar persebaran virus corona bisa diminimalisir.