Pemerintah Kota Surakarta
Nilai – Nilai Pancasila Harus Diunggah Ke Media Sosial
  June 1, 2021 13:10

SURAKARTA – Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, Selasa (1/6/2021) menghadiri Talk Show memperingati Hari Lahir Pancasila dengan Tema “Pancasila Dalam Tindakan Kolaboratif Inklusif”, di Joglo Taman Budaya Jawa Tengah Di Surakarta. Talk show menghadirkan narasumber Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Ketua BPIP ( Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ) Prof Haryono, Direktur Bisnis Solo Pos Group Suwarmin, CEO Marimas Haryanto Halim, KH Dian Nafi dan Komika Saadiyah Ma’ruf.

Dalam pandangannya saat ditanya soal Pancasila dalam tindakan, Gibran mengatakan, nilai – nilai pancasila dapat dimasukkan di media sosial antara lain dengan konten – konten yang positif. Kontribusi anak – anak muda yang bernilai positif pancasilais diimplementasikan dalam kegiatan sehari – hari bisa diviralkan di media sosial.

“Masalahnya dalam media sosial kebanyakan berita yang bombastis dan kontroversial yang diminati khalayak dan menjual. Kita membanjiri konten – konten positif tapi tidak ada yang membaca, itu kesusahan kita. Begitu ada yang kontroversial, banyak yang membaca,” Ungkap Walikota.

Hal tersebut menurut Gibran menjadi Pekerjaan Rumah bagi semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat. “Misalnya seperti kemarin, Solo dapat WTP untuk kesebelas kali, tidak ada yang peduli. Namun untuk masalah lain yang negatif, begitu cepat menjadi viral,” katanya.

Beliau menyarankan, anak – anak muda yang aktif di social media, berita yang menyenangkan, menggembirakan, prestasi – prestasi Indonesia dilambungkan di media sosial. “Janganlah dikit – dikit memviralkan hal – hal yang tidak produktif dan tidak substantif,” ucapnya.

Walikota Surakarta meyakini jika menggali nilai – nilai positif begitu banyak yang bisa diangkat. Walikota khususnya mengajak anak muda dan awak media khususnya media daring untuk menyebarkan paham – paham positif sebagai implementasi nilai – nilai Pancasila di media sosial dan kanal berita on line.

Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjelaskan, untuk membumikan nilai – nilai Pancasila secara kekinian bisa dimulai dari sosok merupakan panutan publik seperti pemimpin daerah yang masih muda seperti Walikota Surakarta. 

Ganjar mengemukakan dua hal yakni cara dan media sebagai alat untuk menyebarkan nilai – nilai Pancasila. Dengan cara, segala cara bisa ditempuh dengan berbagai solusi dengan film, narasi. Media mainstream, digital maupun sosial bisa dimanfaatkan.

Segala cara yang digunakan di media dipenuhi dengan narasi – narasi positif dan contoh – contoh baik. 

“Masyarakat sebenarnya pengin tahu sebenarnya apa yang dikonsepkan benar – benar dilaksanakan atau tidak. Sebagai contoh, masyarakat di Kudus yang lagi merebak covidnya, saat melakukan isolasi mandiri dibantu atau tidak, dengan Jogo Tonggo kita langsung bantu. Cara ini bisa langsung disebarkan  ke media – media sebagai tindakan sila kelima ( Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia ),” beber Ganjar.

Hal ini menjadi konten positif di media sosial supaya tidak dibanjiri dengan unggahan yang bersifat negatif dan hoaks. Namun diberikan contoh – contoh yang baik.

Gubernur Jawa Tengah, pada kesempatan tersebut mengajak semua pihak khususnya yang hadir pada talk show tersebut untuk memberikan CSR nya guna mengadakan lomba pembuatan film pendek tentang implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari – hari.

Dengan cara tersebut sebagai contoh, Ganjar mengajak untuk menggelorakan terus menerus semangat dan nilai – nilai Pancasila dan pengamalannya dalam kehidupan keseharian. “Kita jadikan contoh yang akomodatif untuk kekinian agar Pancasila terus menjadi perilaku sehari – hari,” katanya.

Sementara, Pancasila dalam tindakan menurut Prof. Haryono, merupakan tindakan positif dengan nilai – nilai yang manusiawi, ada penghargaan ada persatuan. Toleransi mendominasi dalam interaksi sosial sudah mencerminkan tindakan Pancasila. “Pancasila dengan tindakan nyata menjadi alat pemersatu dan membawa Bangsa Indonesia untuk maju,” tandasnya. 

Dari sisi media, Suwarmin menyoroti konten berkualitas di media kalah bersaing dengan konten yang mengundang click bait atau judul konten menarik namun isinya tidak relevan umumnya hoaks atau berita bohong. Akhirnya konten berkualitas kalah gemanya dengan konten yang berisi click bait. “Jadi yang perlu kita ingatkan juga bahwa teman –teman media juga telah membangun konten – konten yang berkualitas. Dan ini akan terus kita lakukan agar konten positif lebih bergaung di masyarakat,” terangnya.

Hal lain, media mainstream menyajikan berita yang jelas dan bisa diverifikasi kebenarannya. Hal itu merupakan ciri khas media mainstream. “Tanpa disiplin verifikasi, dia bukan media,” tandas Warmin. 

Sedangkan media sosial tidak ada kredo disiplin verifikasi, asal bagus bisa disebarkan. Masyarakat perlu membedakan apakah medsos atau media. Kalau masyarakat pandai menyebarkan informasi positif bisa dikategorikan Pancasila dalam tindakan. 

Diketahui, talkshow yang berlangsung selama dua jam tersebut merupakan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni yang menghadirkan narasumber lintas sektor dengan peserta yang beragam dengan fokus membumikan Pancasila pada generasi muda.

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

0

Visitors today

0

Visits total

424,960

Visitors total

330,422

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta