SURAKARTA – Sekretaris Daerah Kota Surakarta, Ahyani, Rabu (19/1/2022) di Hotel Dana menyampaikan pada peserta Sosialisasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Sektor Jasa Konstruksi Di Kota Surakarta untuk memahami semua materi yang disampaikan lantaran terkait keselamatan dan perlindungan para pekerja konstruksi di sektor pemerintahan.
“Adanya jaminan keselamatan yang harus diberikan sejak awal konstruksi menggaransi pekerja untuk bekerja dengan nyaman dan cepat. Adanya resiko kegagalan pekerjaan yang dihadapi secara personal bisa diantisipasi dengan mempersiapkan manajemen resiko,” ucap Ahyani.
Akhirnya, Sekda mengharapkan sosialisasi tidak hanya sekedar rutinitas namun benar – benar terealisasi apa yang menjadi program yang bermanfaat bagi publik.
Kabag Administrasi Pembangunan, mengatakan kegiatan selama satu hari tersebut untuk memberikan informasi pada seluruh pengampu kepentingan di jajaran Pemerintah Kota Surakarta dan asosiasi berkaitan dengan pelaksanaan maupun penganggaran dan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan khususnya bagi pekerja jasa konstruksi.
“Sosialisasi dan edukasi untuk memastikan seluruh pekerja di luar Aparatur Sipil Negara terlindungi dalam program BPJS Ketenagakerjaan Jasa Konstruksi di Kota Surakarta. Tujuan sosialisasi untuk mendorong bagi yang berkepentingan untuk mempedomani pelaksanaan dan penganggaran perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan khususnya bagi pekerja jasa konstruksi sesuai dengan regulasi yang ada,” jelasnya.
Sementara Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kota Surakarta, Suwilman Rachmad menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Kota Surakarta dalam implementasi BPJS Ketenagakerjaan pada masyarakat Kota Surakarta. Diharapkan sosialisasi menghadirkan manfaat yang lebih baik bagi para pekerja di Kota Surakarta.
Senada, tujuan sosialisasi memberikan edukasi dan pemahaman kepada para pelaku jasa konstruksi untuk mendaftarkan para pekerjanya yang melakukan aktifitas di bidang jasa konstruksi sehingga tidak akan ada lagi pekerja yang bekerja di bidang jasa konstruksi yang tidak ada pelindungnya. Atau tidak ada yang terlambat mendaftarkan pekerjanya pada jaminan perlindungan pekerja konstruksi.
“Berdasarkan evaluasi kami, masih ada pimpinan dalam bidang konstruksi yang mendaftarkan pekerjanya pada BPJS setelah pekerjaannya usai. Hal tersebut disayangkan karena perlindungannya tidak bisa diterima,” ungkapnya.
Diharapkan dengan sosialisasi tersebut, para OPD bisa memberikan edukasi pada para pemenang tender untuk dapat mengikutsertakan para pekerjaan jasa konstruksi pada pra konstruksi sehingga apabila terjadi resiko bisa mendapatkan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan, jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.
Edukasi dilakukan secara kontinyu dan apabila OPD membutuhkan sosialisasi secara khusus, BPJS Ketenagakerjaan siap memberikan edukasi pada para mitra agar program jaminan dari hari e hari semakin dipahami manfaatnya.
Narasumber kegiatan, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Agus Sutrisno dan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kota Surakarta dan BPJS Ketenagakerjaan Surakarta. Peserta kegiatan terdiri dari 41 OPD dan 5 asosiasi jasa konstruksi.
Materi sosialisasi yakni pengadaan barang dan jasa dan penyelenggaraan jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan hari tua.
