Membuat terobosan-terobosan yang semakin terdepan, Februari nanti rencananya Kota Solo akan menjadi pilot project Smart City di Indonesia. Project ini, diakui oleh Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi tak lain didedikasikan kepada pelayanan dan kepentingan publik. Dengan slogan “Smart Living Smart Mobility” harapannya ini akan mampu membangun pusat komunikasi, koordinasi, dan informasi di setiap daerah di Kota Solo.

Tak hanya itu, Smart City yang digadang-gadang menjadi terobosan baik di tahun ini, juga aka nada Safety Driving Centre yang bertujuan untuk melakukan monitoring dan mendukung terciptanya keamanan lalu lintas bagi para pengguna jalan. Dengan program-program ini tentu, kemudahan dan kenyamanan akan dirasakan oleh warga Kota Solo yang turut berperan aktif dalam partisipasi terhadap program besar ini.

Solo Smart City juga makin siap sejak Desember lalu, tiga perusahaan digital Indonesia yaitu Grab, Emtek, dan Bukalapak kembali melanjutkan program akselerator. Ketiganya menargetkan agar lebih dari 1.500 pelaku UMKM dapat bergabung dan mampu menjangkau jutaan konsumen Grab dan Bukalapak di seluruh Indonesia sehingga membantu membuka peluang pendapat baru dengan memiliki toko digital. Gagasan ini disambut baik oleh Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka karena melalui program ini, Gibran berharap dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas para pelaku UMKM Solo dalam pemanfaatan teknologi yang saat ini makin banyak tantangan yang perlu dihadapi. Dengan gagasan Solo Smart City yang berorientasi pada pelayanan dan kepentingan publik ini, harapannya warga Kota Solo akan lebih mudah dan nyaman dalam memaksimalkan kemampuan yang dimiliki di era digital saat ini.