Setelah hampir dua tahun pandemi melanda berbagai belahan dunia, salah satunya Indonesia, Kota Solo juga terdampak pandemi hingga perayaan Imlek tahun lalu, lampion yang sarat akan Imlek tak menghiasi wajah Solo khususnya di kawasan Pasar Gede yang menjadi lokasi ribuan lampion dipasang dan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dari dalam maupun luar Kota Solo.
Kabar baiknya, tahun 2022 ini lampion yang telah lama dinantikan tahun ini akan kembali menghiasi Pasar Gedhe kembali meski dengan jumlah yang lebih sedikit dibanding biasanya yaitu sekitar 1.000 lampion. Berbicara mengenai lampion Pasar Gede yang ikonik di Kota Solo, sedari dulu merupakan pusat pemukiman Tionghoa yang memiliki basis perdagangan. Sebelum ibu kota Kerajaan Kartasura pindah dari Kartasura ke Surakarta, Pasar Gedhe telah menjadi urat nadi perekonomian lintas etnis yang ramai dengan dukungan Bengawan Solo dan Kali Pepe.
Sebagai simbol perekonomian dan kawasan yang lekat dengan Kampung Pecinan, lampion di kawasan ini menjadi sangat khas dan terpusat sehingga mudah ditemui oleh setiap orang yang ingin berwisata lampion. Hanya setahun sekali, wisata lampion merupakan wisata yang ditunggu-tunggu kehadirannya karena tak hanya menyiratkan keindahan namun juga menggoreskan kenangan dari perjuangan para warga Tionghoa yang bisa hidup berdamai dengan warga Jawa dengan budaya yang mampu melebur menjadi satu yang diwujudkan salah satunya dengan Grebeg Sudiro.