Tidak hanya menunjang aktivitas fisik, bersepeda kini juga menjadi tren di kalangan masyarakat terutama masyarakat Kota Solo. Tak ayal, pemerintah turut menunjang antusiasme ini dengan membangun jalur sepeda sepanjang 25 kilometer di sekeliling Kota Solo. Jalur sepeda ini pun merupakan jalur sepeda terpanjang se Indonesia.

Rute jalur sepeda di Kota Solo terbagi menjadi beberapa segmen. Pertama, di Jalan Slamet Riyadi mulai simpang empat Purwosari sampai Gladak, menggunakan jalur lambat sisi utara dan city walk. Lalu, mulai dari Gladak, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Kolonel Sutarto, hingga Jalan Ir. Sutami. Dan ketiga, segmen Jalan Adi Sucipto mulai Tugu Makutha menuju Tugu Wisnu hingga kawasan Stadion Manahan. 

Melihat antusiasme warga yang menggunakan jalur pesepeda ini, Pemkot Solo berencana membangun jembatan penyeberangan untuk menyambung akses menuju arah Gendengan. Revitalisasi jalur sepeda ini menelan anggaran sebesar 1 miliar rupiah dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Berpegang pada tata cara berkendara di jalan raya, hingga kini Solo masih belum memiliki regulasi pengaturan penggunaan jalur sepeda. Namun, pemerintah telah memberikan mandat Penyusunan Peraturan Walikota (perwali) dengan terbitnya Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 59 Tahun 2020 tentang Keselamatan Pesepeda di Jalan.

Melihat keseriusan pemerintah memberikan fasilitas dan pembangunan ini, masyarakat Kota Solo dan pengguna jalan dihimbau untuk turut bekerja sama merawat fasilitas publik khususnya jalur bersepeda. Beberapa caranya adalah dengan tidak mengalihfungsikan lajur sepeda menjadi area parkir, dan tidak sembarangan menjajakan dagangan kaki lima di area tersebut.