Pasar Legi akhirnya resmi dibuka kembali sejak 20 Januari 2022 lalu oleh ketua DPR RI, Puan Maharani. Dengan tampilan yang lebih baru, pasar ini menjadi lebih tertata dan lebih modern. Meski belum semua pedagang menjajakan dagangannya, terlihat bahwa mulai menggeliatnya pasar ini dengan los-los yang mulai buka dan menawarkan berbagai dagangan.
Pasca kebakaran yang terjadi pada Oktober 2018 lalu menjadikan sarana penanganan kebakaran modern menjadi penting diutamakan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Melihat dari sarana penanganan tersebut yang merupakan bagian dari fasilitas baru yang terdapat di Pasar Legi, terdapat pula beberapa fasilitas baru yang lebih lengkap saat ini melekat menjadi bagian dari pasar ini. Pertama, pasar ini dibangun dengan 3 lantai yang terbagi ke dalam semi basement, lantai dasar, dan lantai atas. Dengan dibangunnya 3 lantai ini, Pasar Legi mampu memuat 316 kios, 2.110 los, dan ketersediaan yang cukup sebagai lahan parkir dan loading barang. Kedua, diberlakukannya sistem zonasi. Artinya, pasar ini akan dikelompokkan sesuai dengan zona yang ditetapkan. Akan ada zona untuk sayuran, bawang, hingga cabai sehingga hal ini memudahkan pembeli dalam menjajaki dagangan seperti saat berbelanja di supermarket. Ketiga, konsep green building di mana tidak memerlukan banyak penggunaan listrik karena bangunan cukup terbuka sehingga cahaya mudah masuk dan sirkulasi udara juga lebih baik. Fasilitas terakhir yang saat ini tengah ditawarkan Pasar Legi untuk kenyamanan pembeli yaitu akses lebih mudah di mana dengan bangunan yang begitu besar sehingga mampu menampung seluruh pedagang untuk berjualan di dalam dan tidak tersebar atau tercecer di luar pasar sehingga untuk berbelanja juga terfokus di dalam dan ketika di jalan pun tidak terganggu oleh pedagang yang memenuhi jalanan.
Fasilitas-fasilitas baru tersebut tentu menambah daya tarik bagi Pasar Legi karena dengan kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan tentu pasar ini bisa menjadi pasar andalan lain dari Kota Solo yang mengedepankan konsep belanja yang modern tanpa meninggalkan kearifan lokal dari pasar itu sendiri.
