Hari ini, 17 Februari 2022, Kota Surakarta merayakan hari jadinya yang ke-277 tahun. Peringatan hari jadi ini tak luput dari peristiwa bersejarah di masa lalu. Pada tanggal yang sama di tahun 1745, terjadi perpindahan lokasi Keraton Kartasura akibat pemberontakan yang terjadi di Kesultanan Mataram. Raja Kesultanan Mataram, Sunan Pakubuwono II, memindahkan keraton yang semula di Kartasura ke Desa Sala (yang kini menjadi Kota Solo). Dari nama desa itu pula, sebutan Solo berasal. 

Selain menjadi lokasi keraton baru yang kemudian bernama Keraton Surakarta Hadiningrat, Desa Sala dipilih karena lokasinya yang strategis dan indah. Desa ini terletak di tepian Sungai Bengawan Solo. Keraton pun mulai ditempati keluarga kerajaan pada 17 Februari 1745 dengan menggelar kirab besar-besaran sebagai simbol kemakmuran akan harapan pada lokasi Keraton Kartasura yang baru.

Dari hari terjadinya peristiwa boyongan itulah hari jadi Kota Surakarta berasal dan kemudian selalu diperingati setiap tanggal 17 Februari. Tidak hanya itu, Pemerintah Kota Surakarta pun terinspirasi dengan penyelenggaraan kirab yang biasanya selalu diadakan sebagai bagian dari acara perayaan hari jadi Kota Surakarta setiap tahunnya. Tak terkecuali pada tahun ini dengan mengusung tema “Sesarengan Gumregah, Sesarengan Jumangkah” yg artinya (bersama bangkit, bersama melangkah).

Namun dikarenakan masih dalam kondisi pandemi, perayaan HUT Kota Solo tahun ini dilakukan secara terbatas. Dimulai dengan upacara bendera di Halaman Balai Kota, Kirab Boyong Kedhaton yang akan dilaksanakan pada Hari Kamis, 17 februari 2022 pukul 15.00 WIB. Kirab hanya akan diikuti sejumlah 100 orang saja dengan rute yang tidak terlalu panjang dari Benteng Vastenburg menuju Balai Kota. Selanjutnya akan ada  penyelenggaraan Opera Adeging Kutha Sala, pukul 19.00 WIB di Pendapi Gede.

Walaupun acara dan tamu undangan terbatas, masyarakat tetap bisa turut menikmati rangkaian hari jadi Kota Solo ke-277 ini melalui channel youtube Batiksolotv Pemerintah Kota Surakarta.