Kualitas keluarga ditentukan oleh dimulainya sebuah keluarga dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Termasuk didalamnya merencanakan kehamilan, gizi yang dikonsumsi serta bagaimana pengetahuan tentang kehidupan keluarga. Tantangan yang cukup pelik dihadapi oleh berbagai keluarga di negara berkembang yakni tentang jarak kehamilan serta stunting. Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Maka dari itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Pemerintah Kota Surakarta melakukan Gugur Gunung ke masyarakat. Petugas yang turun adalah para penyuluh KB dan Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) untuk memberi edukasi bagi masyarakat. Para petugas tersebut memberi tambahan edukasi agar para keluarga benar-benar memiliki pengetahuan memadai dalam hal mengatur jarak kehamilan serta upaya antisipasi stunting pada anak-anak mereka.
Beberapa penyebab stunting yang disampaikan yakni kurangnya asupan gizi dalam rentang waktu lama, pola asuh yang kurang efektif, pola makan yang tidak teratur, abai perawatan paska melahirkan, gangguan mental dan hipertensi pada ibu, sakit infeksi yang berulang dan faktor sanitasi. Sebenarnya, dengan memperhatikan berbagai program yang ada di Pemerintah Kota Surakarta, upaya meminimalisir hal itu sudah dilakukan. Sebut saja ada pemeriksaan rutin bagi ibu hamil dan menyusui, ada posyandu balita, ada pemberian tambahan gizi balita dan lain sebagainya.
Tingkat partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan program yang disediakan pemerintah kota sebenarnya keuntungan diperoleh langsung masyarakat. Sebab setidaknya bila stunting dapat diantisipasi bahkan diminimalisir, harapan kualitas hidup anak akan lebih baik dari orang tuanya. Walaupun bagi pemerintah kota, mendorong masyarakat tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab kendala terbesar yang sering dihadapi yakni para orang tua yang sama-sama bekerja sehingga terkendala program yang disediakan dapat diterima dengan baik.