Masyarakat tentu sudah familiar dengan aplikasi PeduliLindungi, salah satu aplikasi yang kerap digunakan baik untuk identitas vaksin masyarakat, juga sebagai syarat bepergian di masa pandemi Covid-19. Namun di akhir tahun lalu, terdapat satu website tiruan yang mengatasnamakan PeduliLindungi dan dikhawatirkan bisa menjadi pemicu kasus pencurian identitas.

Walaupun website tiruan tersebut sudah tidak bisa lagi diakses, namun masyarakat perlu tetap waspada supaya tidak terkecoh dengan website tiruan yang meminta informasi data diri. Beberapa ciri website tiruan yang biasanya terjadi, yakni pertama menggunakan alamat yang mirip. Dalam kasus PeduliLindungi, nama website yang digunakan adalah pedulilindungia.com, sementara website yang asli beralamatkan di pedulilindungi.id. Perbedaan nama ini, sekilas masyarakat bisa terkecoh bila tidak membaca alamatnya dengan saksama. Kedua, Menggunakan domain atau subdomain yang tidak relevan. Domain .com dan .id bisa dibeli secara bebas di jasa penyedia website. Namun, biasanya beberapa oknum menggunakan website dengan domain lain yang terlihat meyakinkan. Maka lebih baik lakukan cross check dengan mencari sumber lain yang bisa dipercaya. Ketiga, meminta informasi pribadi secara berlebih. Dalam kasus website tiruan PeduliLindungi, pelaku meminta informasi kepada pengunjung website untuk memasukkan data pribadi seperti nama, KTP, nomor rekening.

Setelah mengetahui beberapa cirinya, diharapkan kedepan masyarakat bisa lebih saksama dalam mengakses dan mendapatkan informasi dari website supaya tidak terkena imbas dari kasus pencurian data.