Wayang Orang Sriwedari (WOS) merupakan kesenian tradisional Kota Solo yang masih tetap lestari hingga sekarang. Di tahun 2022 ini, tepatnya pada tanggal 10 Juli, menjadi momen penting berdirinya komunitas Wayang Orang Sriwedari. Pasalnya, pada tanggal tersebut akan diperingati sebagai hari jadi komunitas ini. Peringatan ini menjadi penanda bahwa Wayang Orang Sriwedari telah berdiri selama 112 tahun.
Keberadaan WOS bermula dari adanya wayang orang komersial yang dikelola oleh seorang Tionghoa bernama Gan Kam pada tahun 1895 yang merupakan kelompok Wayang Tobong. Lalu, diteruskan oleh putranya, yakni Go Tiek Swan atau lebih dikenal dengan nama KRT Hardjosubroto.
Masa Pemerintahan SISKS Paku Buwono X, di tahun 1901, raja memerintahkan untuk membangun Taman Sriwedari yang digunakan sebagai tempat persinggahan para bangsawan Kerajaan Keraton Surakarta, yang berhasil diselesaikan di tahun 1907. Taman Sriwedari juga diisi dengan beberapa hewan dan stan-stan/warung yang berasal dari masyarakat Kota Solo pada saat itu.
Suatu ketika, SISKS Paku Buwono X mempunyai hajat untuk menikahkan salah satu putranya. Hal ini menjadi kesempatan Go Tiek Swan untuk mempersembahkan seni wayang orang kepada Raja SISKS Pakoe Boewono X sebagai persembahan hiburan. Tak disangka, ternyata raja sangat menikmati dan menyukai pertunjukan itu. Untuk itu, Paku Buwono X memiliki mandat untuk memberikan hiburan berupa wayang orang di Taman Sriwedari. Wayang orang ini dinamakan Wayang Orang Kebon Raja Sriwedari yang dibentuk pada 10 Juli 1910.
Dalam perkembangannya, WOS mengalami puncak kejayaan sekitar tahun 1960-1970an. Tetapi, sempat mengalami kemunduran di tahun 1980an. Kemudian, tahun 1999, WOS bangkit kembali dan mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Selain itu, pemainnya pun mengalami penambahan dan bahkan kesejahteraannya lebih diperhatikan. Sebab, para pemain telah mendapat status sebagai pegawai Pemerintah Kota Surakarta.
Dalam rangka memperingati HUT Wayang Orang Sriwedari ke-112 ini, akan diadakan lakon Pandhawa Wiratama. Bertempat di Gedung Wayang Orang Sriwedari, yang lokasinya ada di Jalan Kebangkitan Nasional Nomor 15. Pagelaran dimulai pada pukul 19.30 hingga selesai. Pengunjung yang datang hendaklah mematuhi protokol kesehatan untuk menekan kasus penularan Covid-19 di Kota Solo.
Pertunjukkan legendaris ini sudah selayaknya dilestarikan dan dijaga keberadaannya. Karena ini merupakan aset penting kota yang memuat nilai-nilai penting sejarah dan kebudayaan. Dengan ikut menonton dan menyaksikan berbagai pertunjukkan yang disajikan Wayang Orang Sriwedari, kita sudah ikut melestarikan budaya tersebut untuk tetap ada.